Istanbul (ANTARA) - Gerakan Palestina Hamas menyerukan pihak internasional untuk menekan zionis biadab Israel agar mematuhi komitmen gencatan senjata di Jalur Gaza.
Juru Bicara Hamas, Hazem Qassem, dalam pernyataan resmi yang disiarkan melalui kanal Telegram, Senin (20/10), menyatakan pihaknya terus berupaya menuntaskan penyerahan jenazah sandera Israel meski menghadapi berbagai tantangan besar.
“Hamas mematuhi seluruh rincian perjanjian gencatan senjata di Gaza, khususnya pada fase pertama dengan menyerahkan seluruh sandera yang masih hidup secara sekaligus,” kata Qassem.
“Kami bekerja setiap hari untuk menyelesaikan penyerahan semua jenazah sandera Israel, sambungnya, sembari menambahkan bahwa proses itu menghadapi tantangan besar akibat kerusakan parah di Gaza.
Hamas telah membebaskan 20 sandera Israel yang masih hidup dan menyerahkan jenazah 13 lainnya sebagai bagian dari pertukaran dengan hampir 2.000 tahanan Palestina, sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober berdasarkan rencana bertahap yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Qassem menuduh Israel sengaja mengebom area tempat para sandera ditahan selama perang berlangsung.
Sejak Oktober 2023, perang genosida Israel telah menewaskan lebih dari 68.200 orang dan melukai lebih dari 170.000 lainnya, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.
Sumber: Anadolu
Baca juga: PBB prihatin atas serangan terbaru pada Minggu di Gaza, minta hormati gencatanBaca juga: Zionis Israel langgar gencatan senjata, 97 tewas
Baca juga: Hamas sebut keputusan Israel menutup Rafah langgar gencatan senjata di Jalur Gaza
