Kairo (ANTARA) - Sayap militer kelompok perjuangan Palestina Hamas, Brigade Al-Qassam, Ahad (9/11) mengatakan pihaknya membutuhkan tambahan personel dan peralatan teknik untuk mengevakuasi jenazah sandera Israel yang masih tersisa di Jalur Gaza.
“Proses evakuasi jenazah pada periode sebelumnya dilakukan dalam kondisi yang sangat sulit,” demikian isi pernyataan tersebut.
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 10 Oktober. Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Hamas membebaskan 20 tahanan yang ditahan di Gaza sejak 7 Oktober 2023, sehingga seluruh sandera yang masih hidup telah dibebaskan.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Turki: 200 warga terjebak di bawah tanah GazaBaca juga: Rusia: Gencatan senjata di Gaza rapuh
