Washington (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta agar penyeberangan perbatasan Rafah dibuka kembali "sepenuhnya" baik di sisi Mesir maupun Palestina, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric pada Rabu (3/12).
"Yang ingin kami lihat adalah Rafah dibuka lagi sepenuhnya untuk penyaluran kargo bantuan kemanusiaan, mobilisasi warga dan pekerja kemanusiaan," kata Dujarric saat jumpa pers.
Jika penyeberangan perbatasan dibuka kembali, penduduk Gaza yang ingin pulang ke wilayahnya harus diizinkan, katanya.
Baca juga: Pelapor PBB sebut pelanggaran Israel ancam rencana perdamaian di Gaza
Baca juga: GHF akhiri misi usai beroperasi sembilan bulan
Baca juga: Malaysia sebut Resolusi DK PBB merupakan langkah penting akhiri konflik Gaza
"Kami pikir, yang perlu kami lihat adalah dibukanya kembali Rafah ... agar pekerja kemanusiaan bisa keluar masuk, agar warga Palestina yang ingin pergi bisa pergi dengan bebas, aman, tanpa tekanan apa pun. Dan bagi mereka yang telah meninggalkan wilayah itu, mereka harus bisa kembali. Jika mereka ingin kembali, mereka seharusnya bisa kembali," katanya menanggapi pertanyaan soal dukungan PBB terkait dibukanya Rafah.
Penyeberangan antara Mesir dan Jalur Gaza masih ditutup setelah kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok perjuangan Palestina, Hamas, mulai berlaku pada 10 Oktober.
Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Khalil Al-Hayya, pada Oktober mengumumkan bahwa penyeberangan Rafah akan segera dibuka kembali di kedua arah.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti
i
