Kota Bogor (ANTARA) - Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mendukung Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Kopti) Bogor, Jawa Barat, menjadi pemasok komoditas tempe dan tahu pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Saya hadir di Rumah Tempe Indonesia milik Koperasi Kopti Bogor untuk memastikan bahwa mereka bisa melakukan suplai bahan baku Makan Bergizi Gratis," kata Budi Arie di Rumah Tempe Indonesia, Kelurahan Cilendek, Kota Bogor, Rabu.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2023 rata-rata konsumsi tempe per kapita per tahun sebesar 7,3 kg. Sedangkan, konsumsi tahu per kapita per tahun adalah sebesar 7,7 kg.
Baca juga: Budi Arie berupaya tak ada bahan impor dalam pasokan makan yang bergizi
Menurut dia, tingginya permintaan masyarakat terhadap komoditas ini perlu direspon oleh Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (Gakoptindo)untuk melakukan diversifikasi produk dan menjaga higienitas proses produksi.
Baca juga: Desa, gizi dan pangan
Ia memastikan, koperasi siap menjadi penyedia bahan baku program MBG, salah satunya tempe tahu ke setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Kementerian Koperasi memastikan 1.332 koperasi sektor produksi se-Indonesia telah siap menyuplai bahan baku untuk keperluan pelaksanaan program MBG.
"Karena koperasi itu bisa mendukung program MBG ini dalam hal pasokan bahan baku dari mulai sayur, beras, telur, daging ayam, termasuk juga tempe dan tahu," kata Budi Arie.
Baca juga: Zulkifli Hasan ungkap potensi di 2025 tambah anggaran MBG Rp140 triliun
Sementara itu, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/ PCO) Ujang Komarudin di tempat yang sama menegaskan program MBG harus memberikan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat termasuk kepada UMKM hingga koperasi-koperasi produsen.
Koperasi perlu menangkap peluang ini untuk membentuk suatu program yang dapat mendukung dari program prioritas pemerintah tersebut.
"MBG ini kami harapkan bisa menggerakkan pertumbuhan sektor ekonomi di desa, jadi program MBG ini menjadi program prioritas Pak Presiden untuk memastikan pertumbuhan ekonomi itu jalan," kata Ujang.
Baca juga: Menu MBG bisa gunakan panduan Isi Piringku
Sekretaris Jenderal Gakoptindo Hugo Siswaya Sekjen berharap dukungan dari pemerintah khususnya Kemenkop dapat mengkomunikasikan keinginan dari Gakoptindo menjadi suplier utama pada program MBG khususnya untuk komoditas tempe dan tahu.
Saat ini produk dari koperasi ini sudah merambah ke berbagai toko ritel hingga ke pasar-pasar tradisional di wilayah Jabodetabek dan beberapa kota besar di Indonesia.
"Kita harap tempe dan tahu bisa menjadi pilihan utama pada program MBG karena kandungan gizi di dalamnya yang luar biasa. Kita ingin pengrajin tempe bisa mendukung dalam program ini yang paling dekat adalah untuk memenuhi kebutuhan dari SPPG," ujar Hugo.
Baca juga: Indonesia kerja sama dengan AS tingkatkan produksi susu sapi untuk MBG