Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur menargetkan vaksinasi rabies terhadap 13.112 ekor hewan penular rabies (HPR) sepanjang 2025.
"Pelaksanaan vaksinasi rabies sudah dimulai pada Senin (13/1) di beberapa kecamatan. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan bertahap hingga Desember 2025, dengan target 13.112 ekor HPR, yang meliputi anjing, kucing, kera dan musang," kata Kepala Sudin KPKP Jakarta Timur Taufik Yulianto saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Vaksinasi rabies yang digelar pada Senin (13/1) itu, sebanyak 110 ekor HPR yang di vaksin yang berada di empat lokasi berbeda, yakni di RW 01 Kelurahan Cakung Barat (Cakung), RW 01 Kelurahan Kalisari (Pasar Rebo), RW 01 Kelurahan Cilangkap (Cipayung), dan RW 01 Kelurahan Utan Kayu Selatan (Matraman).
Baca juga: Ratusan hewan peliharaan di Kota Bogor divaksin anti rabies gratis
Baca juga: Program vaksinasi rabies di Purwakarta libatkan masyarakat pencinta hewan
Dalam pelaksanaan vaksinasi rabies itu, pihaknya berkolaborasi dengan pihak pemangku kepentingan atau stakeholders, termasuk klinik hewan, komunitas pecinta hewan, dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Dinas KPKP bagian kesehatan hewan.
Kemudian, melibatkan seluruh jajaran kecamatan dan kelurahan untuk membantu Sudin KPKP melakukan vaksinasi hewan penular rabies.
"Harapannya kegiatan vaksin ini bisa mencegah terjadinya peningkatan penyakit hewan menular pada hewan peliharaan, sehingga Pemkot Jaktim mampu mengantisipasi penularan penyakit rabies," ucap Taufik.
Sepanjang 2024, kata Taufik, jajaran Sudin KPKP Jaktim telah memberikan layanan vaksinasi rabies terhadap 14.645 ekor hewan penular rabies (HPR) yang merupakan hewan peliharaan warga.
Baca juga: Seorang warga Kampung Cileutik diduga diserang anjing rabies
Sebanyak 14.645 ekor hewan yang divaksin itu terdiri atas anjing 2.363 ekor, kucing 12.126 ekor, kera 104 ekor dan musang 52 ekor.
"Kami juga lakukan layanan dengan sistem jemput bola, berkolaborasi dengan jajaran kelurahan, kecamatan, serta pengurus RT dan RW," katanya.
Dalam layanan jemput bola, kata Taufik, pihaknya menurunkan dokter hewan dan petugas penyuluh yang dibantu pengurus RT/RW dan aparatur kelurahan atau kecamatan setempat.