Istanbul (ANTARA) - Rusia dan Ukraina melakukan pertukaran tahanan pada Rabu (19/3) dengan masing-masing pihak membebaskan 175 personel militer, menurut pernyataan dari kedua belah pihak.
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa 175 tentara Rusia telah dipulangkan dari wilayah yang dikuasai Ukraina setelah melalui proses negosiasi. Selain itu, Moskow menyerahkan 175 tawanan perang Ukraina, bersama dengan 22 tentara Ukraina yang terluka parah sebagai “tindakan niat baik."
Kementerian tersebut mengatakan para prajurit Rusia saat ini berada di Belarus untuk menerima perawatan medis dan bantuan psikologis sebelum dipindahkan ke Rusia untuk pengobatan dan rehabilitasi lebih lanjut.
Baca juga: Gencatan Rusia-Ukraina tercapai dalam hitungan pekan
Baca juga: Jerman: Rusia stop serang infrastruktur Ukraina, awal menuju perdamaian
Baca juga: Zelenskyy sambut baik usulan Presiden AS soal gencatan senjata tanpa syarat
Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, mengonfirmasi pemulangan 175 pasukan Ukraina serta 22 pembela tambahan, termasuk tentara yang terluka parah dan tiga personel militer yang diduga dituntut oleh otoritas Rusia atas tuduhan yang direkayasa.
Umerov menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy atas komitmennya dalam mengamankan pembebasan tahanan, serta kepada Uni Emirat Arab (UEA) atas perannya dalam memfasilitasi pertukaran tersebut.
UEA telah memainkan peran mediasi dalam pertukaran tahanan Rusia-Ukraina sebelumnya, memanfaatkan hubungan diplomatiknya dengan kedua negara untuk memfasilitasi negosiasi kemanusiaan.
Sumber: Anadolu