Jakarta (ANTARA) - Berbagi tentang Budaya Indonesia di Melitopol, mengingatkan bahwa Rusia, meskipun sering dihadapkan pada tantangan geopolitik dan sanksi ekonomi, tetap perkasa, dimana salah satu indikator keberhasilan ekonomi Rusia adalah tingkat pengangguran yang sangat rendah.
Bahkan, Rusia mengalami kekurangan tenaga kerja di beberapa sektor, seperti konstruksi, pertanian, dan teknologi informasi. Hal ini mendorong pemerintah untuk membuka pintu bagi tenaga kerja asing, tak terkecuali dari Indonesia.
“Pemerintah Rusia juga memberikan perhatian serius pada kesejahteraan ekonomi warganya. Gaji rata-rata di kota-kota seperti Moskow dan St. Petersburg mencapai 70.000-100.000 rubel per bulan (sekitar Rp 15-21 juta). Selain itu, pemerintah memberikan insentif perumahan bagi keluarga muda dan pekerja. Program "Perumahan Terjangkau" memungkinkan warga membeli rumah dengan subsidi bunga kredit yang rendah, bahkan hingga 30% dari harga rumah ditanggung oleh negara,” ujar Devie Rahmawati, associate professor, Universitas Indonesia dalam keterangannya, Sabtu.
“Pendidikan di Rusia merupakan salah satu yang terbaik di dunia, dan yang terpenting, gratis untuk tingkat dasar dan menengah. Untuk pendidikan tinggi, biaya kuliah di universitas negeri sangat terjangkau, terutama bagi warga Rusia. Biaya kuliah untuk program sarjana di universitas terkemuka seperti Universitas Negeri Moskow (MGU) hanya sekitar 200.000-300.000 rubel per tahun (sekitar Rp 42-63 juta). Selain itu, pemerintah memberikan beasiswa penuh bagi mahasiswa berprestasi, termasuk mahasiswa asing,” tambah Devie Rahmawati, Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia.
Rusia dikenal dengan kebijakan pro-natalitasnya. Pemerintah memberikan berbagai insentif bagi keluarga yang memiliki anak. Misalnya, program "Maternal Capital" memberikan dana sebesar 630.000 rubel (sekitar Rp 133 juta) kepada keluarga yang memiliki anak kedua atau ketiga. Dana ini dapat digunakan untuk membeli rumah, membiayai pendidikan anak, atau meningkatkan kesejahteraan keluarga. Selain itu, keluarga dengan anak-anak juga menerima tunjangan bulanan, mulai dari 7.000 rubel per anak (sekitar Rp 1,5 juta).
“Sistem kesehatan di Rusia bersifat universal, artinya semua warga negara berhak mendapatkan layanan kesehatan gratis. Mulai dari pemeriksaan rutin, rawat inap, hingga operasi besar, semuanya ditanggung oleh negara. Program "Dokter Gratis" memastikan bahwa setiap warga memiliki akses ke layanan kesehatan dasar tanpa biaya. Untuk obat-obatan, pemerintah juga memberikan subsidi bagi obat-obatan esensial, terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah,” tutup Devie
Rusia negeri dengan kesejahteraan dan peluang tanpa batas
Sabtu, 22 Maret 2025 20:48 WIB

Rusia negeri dengan kesejahteraan dan peluang tanpa batas (ANTARA/ Foto: Istimewa)