Istanbul (ANTARA) - Duta Besar Afrika Selatan untuk AS yang diusir, Ebrahim Rasool, Minggu (23/3), mengatakan bahwa dia kembali ke negaranya tanpa penyesalan, setelah penerbangan selama 32 jam dari AS melalui Qatar ke Cape Town.
"Tetapi kami tidak dapat melakukannya dengan membiarkan AS memilih siapa yang harus menjadi teman kami dan siapa yang harus menjadi musuh kami." katanya kepada warga Afrika Selatan di Cape Town.
"Karena saat kita berdiri di sini, pemboman terus berlanjut dan penembakan terus berlanjut, dan jika Afrika Selatan tidak berada di ICJ, Israel tidak akan terungkap, dan Palestina tidak akan memiliki harapan," tambahnya.
Rasool menggarisbawahi bahwa dia tidak mengatakan bahwa Afrika Selatan anti-Amerika atau tidak membutuhkan Amerika.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan Duta Besar Afrika Selatan untuk AS Ebrahim Rasool sebagai persona non grata setelah webinar yang diselenggarakan oleh Institut Mapungubwe Afrika Selatan untuk Refleksi Strategis.
Rasool menuduh Trump menjalankan kebijakan dan praktik yang digambarkannya sebagai “respons supremasi kulit putih terhadap keragaman demografi yang berkembang di Amerika Serikat.”
Sumber: Anadolu
Baca juga: Dubes Afsel harus tinggalkan AS