Washington (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memberikan dukungannya pada gencatan senjata parsial yang melarang penargetan lokasi energi, kata dua pejabat senior Presiden AS Donald Trump, Rabu (19/3).
Delegasi dijadwalkan bertemu di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang untuk membahas upaya memperluas gencatan senjata ke Laut Hitam sebelum gencatan senjata penuh, kata Penasihan Keamanan Nasional Mike Waltz dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio dalam sebuah pernyataan yang dirilis Gedung Putih.
"Mereka sepakat ini bisa menjadi langkah pertama menuju akhir perang sepenuhnya dan memastikan keamanan. Presiden Zelenskyy berterima kasih atas kepemimpinan Presiden dalam upaya ini dan menegaskan kembali kesediaannya untuk mengadopsi gencatan senjata penuh," kata mereka.
Pengumuman itu dibuat setelah Trump dan Zelenskyy menyimpulkan apa yang digambarkan para pejabat sebagai panggilan fantastis di mana mereka sepakat Ukraina dan Amerika terus bekerja sama untuk mengakhiri perang secara nyata, dan bahwa perdamaian abadi di bawah kepemimpinan Presiden Trump dapat dicapai.
Para pejabat itu mengatakan Trump memberi pengarahan lengkap kepada Zelenskyy mengenai panggilan teleponnya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (18/3), di mana pemimpin Rusia tersebut menyetujui gencatan senjata terbatas yang akan menghentikan sementara serangan pada semua energi dan infrastruktur.
Pernyataan Waltz dan Rubio hanya mencantumkan energi sebagai yang tercakup dalam gencatan senjata parsial, dan tidak jelas apakah gencatan senjata tersebut mencakup jenis target yang sama dengan yang disetujui Putin pada Selasa.
Sebelumnya, Rusia pada Rabu menuduh Ukraina “menyabotase” gencatan senjata 30 hari atas serangan terhadap fasilitas energi, di tengah saling tuding antara Moskow dan Kyiv terkait serangan semalam.
Sebelumnya, otoritas Rusia dan Ukraina melaporkan adanya serangan terhadap infrastruktur lokal pada Selasa malam waktu setempat.
Serangan terjadi beberapa jam setelah panggilan telepon pada Selasa antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump, di mana pemimpin Rusia itu menyetujui gencatan senjata terbatas yang akan menghentikan sementara serangan pada semua fasilitas energi dan infrastruktur.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan dukungannya terhadap inisiatif tersebut pada malam harinya.
"Tentu saja," kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan di Moskow ketika ditanya apakah Moskow menganggap serangan Ukraina sebagai "sabotase" yang bertujuan untuk menggagalkan kesepakatan yang dicapai antara Putin dan Trump.
Peskov berpendapat informasi tentang gencatan senjata sudah tersebar luas ketika serangan terjadi dan mengatakan keputusan Ukraina untuk tidak menghentikan serangan "bertentangan dengan upaya bersama ini."
Mengatakan kesepakatan untuk menghentikan serangan hanya mencakup fasilitas energi, Peskov menambahkan bahwa Kremlin memantau Kyiv secara ketat untuk melihat apakah mereka akan mendengarkan "niat tegas" Putin dan Trump untuk mencapai penyelesaian damai.
Putin belum membatalkan perintahnya untuk menghentikan serangan Rusia terhadap fasilitas energi Ukraina, kata Peskov.
Ia mengatakan "keinginan kuat" Putin dan Trump adalah jaminan terbaik bahwa Moskow dan Washington akan terus berupaya memulihkan hubungan bilateral.
Selama panggilan telepon mereka pada Selasa, Putin dan Trump membahas topik terkait kemungkinan penghentian bantuan militer ke Ukraina, ucap Peskov, seraya mengatakan Moskow akan terus mengangkat isu tersebut karena dianggap penting, tetapi tidak di depan umum.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Rusia dan Ukraina lakukan pertukaran masing-masing 175 tahanan
Baca juga: Gencatan Rusia-Ukraina tercapai dalam hitungan pekan