Singkawang (ANTARA) - Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie menyatakan kegiatan Khataman Quran di kota setempat merupakan bentuk pelestarian budaya Melayu terutama di bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan tidak hanya berfokus pada kegiatan ritual semata, nilai kebersamaan dan menjaga budaya juga turut dilestarikan di bulan yang suci ini.
“Bulan puasa selain khataman, buka bersama, yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana kita menjaga kebersamaan di antara kita dan tak lupa pula kita juga harus menjaga budaya kita, khususnya budaya melayu,” ujarnya di Singkawang, Sabtu.
Demi lestarinya budaya melayu, dia ingin Rumah Adat Melayu menjadi tempat bagi masyarakat mengenal lebih dalam tentang budaya Melayu.
“Ke depan rumah Melayu, kita harapkan orang bisa berkumpul disini dan melihat hal-hal menarik terkait budaya Melayu disini, dan bisa tersedia semacam museum kecil,” ujarnya.
Menurutnya, Kota Singkawang harus punya itu, bukan hanya rumah adat Melayu, tapi juga rumah Dayak, Tionghoa dan suku-suku lainnya yang ada di Singkawang.
Rumah Adat Melayu tidak sekedar menjadi simbol bangunan saja, namun juga harus bisa memberikan pelajaran dan pemahaman pada masyarakat terlebih generasi muda tentang nilai budaya Melayu.
Baca juga: Mahasiswa asal Palestina Nour Arafah pimpin baca Al Quran dlam GEN-R FK UMI
Baca juga: Kemkomdigi-Kemenag cetak rekor MURI 352.957 khataman Al Quran