Karawang (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Cabang Karawang, Jawa Barat, terus menggenjot penyerapan gabah kering panen langsung ke petani, sebagai bagian dari upaya memberikan harga gabah yang layak dan stabil kepada petani.
Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Karawang, Umar Said dalam keterangannya di Karawang, Kamis, menyampaikan bahwa realisasi penyerapan gabah kering panen hingga pertengahan Maret 2025 cukup bagus, bahkan melebihi target yang telah ditetapkan.
Hingga Maret, penyerapan gabah Bulog Karawang sebenarnya ditargetkan mencapai 16.700 ton. Namun realisasinya sudah cukup tinggi, mencapai 22.800 ton gabah. Jadi pencapaian realisasinya mencapai 136 persen dari dari target.
"Kami terus bekerja melakukan penyerapan gabah kering panen dari petani, dengan serapan antara 1.000-2.000 ton per hari hingga April nanti," kata Umar.
Untuk melancarkan penyerapan gabah tersebut, Bulog Karawang telah bekerja sama dengan Kodim TNI AD melalui Babinsa serta Petugas Penyuluh Lapangan dari Dinas Pertanian di tiga wilayah tanggung jawab Bulog Karawang, yakni Karawang, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi.
Disebutkan bahwa kerja sama tersebut dilakukan dengan menjadikan seluruh Kantor Danramil sebagai Posko Bersama Eksekusi Jemput Gabah, sebagai salah satu upaya untuk lebih dekat dengan petani di lokasi panen.
"Kami juga meluncurkan slogan "Infokan, Langsung Jemput, Langsung Bayar" agar sosialisasi dan informasi terkait kegiatan penyerapan GKP dan harga pembelian pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat," katanya.
Ia mengimbau petani agar dapat bersama-sama menjaga hasil panen gabahnya dengan perlakuan panen dan pasca panen yang baik, di antaranya dengan melakukan panen sesuai dengan umur panen optimal, menggunakan alat yang tepat, dan melakukan pembersihan setelah perontokan serta melakukan penyimpanan yang sesuai sehingga dapat menghindari gabah menjadi rusak, berjamur atau berkecambah.
Umar menyampaikan gabah yang diserap itu nantinya diolah menjadi beras cadangan pemerintah.
"Kami telah berupaya semaksimal mungkin dengan mempersiapkan sarana melalui kerja sama dengan 49 pabrik beras yang memiliki alat pengeringan, dengan total kapasitas seluruhnya sebanyak 2.000 ton gabah per hari," katanya.
Baca juga: Bulog panen padi teknologi intensif di Bekasi