Situbondo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada tahap pertama telah menerima pupuk urea subsidi sebanyak 29.960 ton atau sekitar 85 persen dari usulan 35.000 ton pada tahun 2025.
Sedangkan pupuk NPK subsidi yang sudah diterima dari pemerintah pusat (Kementerian Pertanian) pada awal tahun ini sebanyak 23.000 ton atau 58 persen dari jumlah yang diusulkan pada tahun ini 40.000 ton.
"Ini masih penyaluran tahap awal dari pemerintah pusat, dan biasanya pada pertengahan tahun akan ada tambahan pupuk subsidi, semoga saja bisa disalurkan 100 persen dari pengusulan," ujar Kepala Bidang Penyuluhan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo Muhammad Zaini di Situbondo, Minggu.
Dia menjelaskan bahwa usulan pupuk subsidi jenis urea maupun NPK tersebut disesuaikan dengan tingkat serapan pupuk subsidi pada tahun 2024.
Baca juga: Pupuk Indonesia pastikan pupuk subsidi tersedia di Sultra sambut musim tanam 2025
Baca juga: Mentan puji Pupuk Indonesia soal kesiapan stok Pupuk Bersubsidi 2025
Pada tahun 2024, kata Zaini, Kabupaten Situbondo mendapatkan alokasi pupuk urea subsidi sebanyak 30.487 ton dari pengusulan 34.000 ton, sedangkan untuk pupuk jenis NPK mengusulkan 41.000 ton, namun hanya mendapatkan alokasi 25.000 ton.
"Tahun 2024 pupuk subsidi jenis urea 30.487 ton terserap 96 persen, sedangkan pupuk subsidi NPK 25.000 ton terserap 24.022 ton atau hampir 100 persen," kata dia.
Zaini menambahkan, pengusulan alokasi pupuk subsidi baik jenis urea maupun NPK pada tahun 2025 sesuai dengan elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) yang berjumlah 35.000 ton urea dan 40.000 ton NPK.
Baca juga: Penyaluran pupuk subsidi dipercepat sudah mencapai 6,7 Juta ton
"Tentunya kami berharap kepada pemerintah pusat mengalokasikan pupuk sesuai dengan yang sudah diusulkan," tutur dia.
Jumlah petani yang diusulkan melalui e-RDKK tahun ini (2025) bertambah menjadi sekitar 77.000 petani, sedangkan tahun sebelumnya 73.000 petani.