Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, berkoordinasi dengan Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menggelar operasi pasar, dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga beras.
Dari data Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ), harga beras di Pasar Bogor pekan ini naik dari Rp14 ribu per kilogram menjadi Rp16 ribu per kilogram.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim di Kota Bogor, Jumat, mengatakan saat ini Pemkot sedang berkoordinasi mengantisipasi kondisi tersebut.
“Sedang berkoordinasi dengan Bulog dan Bapanas untuk mengantisipasi kondisi pasar,” kata Dedie.
Baca juga: Pemkab Bekasi jadwalkan operasi pasar kendalikan harga beras
Baca juga: Pemkab Karawang gandeng Bulog gelar operasi pasar beras di 15 kecamatan
Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah mengatakan, sebagai langkah antisipasi ia telah berkoordinasi dengan Bulog untuk tetap mengadakan operasi pasar.
“Tapi kita untuk antisipasi, kita koordinasi dengan Bulog itu kita tetap adakan operasi pasar. Jadi yang kita bisa lakukan, kalau harga tinggi begitu ya operasi pasar,” kata Syarifah.
Meski tak menyebut secara rinci kapan pelaksanaannya, Syarifah mengatakan operasi pasar sudah dijadwalkan. Adapun dua titik pasar yang menjadi pantauan ialah Pasar Kebon Kembang dan Pasar Anyar.
“Tapi yang pasti tidak akan nahan, karena itu secara nasional. Sedang ada pengaturan kembali,” ucapnya.
Baca juga: DPRD Jabar minta pemerintah operasi pasar atasi kenaikan harga beras
Ia menambahkan, kenaikan harga beras saat ini terjadi di semua daerah. Dari informasi yang diterimanya, bantuan beras ditahan dulu untuk sementara.
“Sehingga diambil kesimpulan oleh Bapanas dan juga Bulog, itu akan dibagikannya setelah dilakukan pencoblosan. Jadi itu yang akhirnya mempengaruhi juga mungkin ya ke harga beras,” ujarnya.