Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen penuh mendukung programprioritas pemerintah dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mencapai swasembada pangan.
Salah satu upaya nyata yang dilakukan Pupuk Indonesia untuk mendukung program itu adalahmelalui mega proyek pembangunan Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
“Pupuk Indonesia akan melakukan investasi sebesar Rp 116 triliun untuk mengembangkan kapasitasproduksinya. Sebagian dari dana investasi itu akan kami gunakan untuk membuka kawasan industripupuk baru, yaitu mega proyek kami di Fakfak, Papua Barat dan itu Insya Allah akan menambahkapasitas produksi kami,” kata Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi di Jakarta dikutip, Kamis.
Rahmad mengatakan penambahan kapasitas produksi ini merupakan langkah penting untuk bisamemastikan ketersediaan pupuk yang amat dibutuhkan untuk mencapai swasembada pangan.
Menurut dia, pencapaian swasembada pangan suatu negara berkaitan erat dengan kondisi industri pupuk dinegara tersebut. Indonesia, kata dia, merupakan salah satu contoh nyata sebuah negara yang pernahmencapai swasembada pangan karena fokus mengembangkan industri pupuknya.
Rahmad bercerita Indonesia berhasil mencapai swasembada beras pertama kali pada tahun 1984.
Pencapaian itu, kata dia, tak terlepas dari pembangunan industri pupuk yang pertama kali dimulai tahun1959 di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) hingga pembangunan PT Pabrik Iskandar Muda (PIM) diAceh pada 1982.“Di tahun 1984 Indonesia itu mencapai swasembada industri pupuk tahun 1959 di Pusri,” ujar Rahmad.beras dimulai dengan gerakan pembangunan.
“Sejak 1982 sampai sekarang belum ada pembangunan kawasan baru, padahal di tahun 2045, pendudukIndonesia akan tumbuh menjadi 324 juta jiwa, itu artinya kebutuhan beras nasional akan mencapai 37ton atau naik 6 juta ton,” lanjut Rahmad.
Rahmad menekankan bahwa peran pupuk dalam meningkatkan produktivitas pertanian sangatlah vital.Pupuk berkontribusi sekitar 62% terhadap produktivitas pertanian.
Oleh karena itu, pencapaianswasembada pangan akan sangat sulit tercapai tanpa ketersediaan pupuk yang cukup.
"Jadi super signifikan. Oleh karena itu, kunci dari meningkatkan produktivitas pertanian itu, salah satuyang utama adalah memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pupuk.," ujar Rahmad.
Selain memastikan kapasitas produksi, Rahmad mengatakan Pupuk Indonesia juga mendukungswasembada pangan dengan memastikan keterjangkauan pupuk bagi petani.
Keterjangkauan pupuk,kata dia, salah satunya dilakukan dengan memastikan distribusi pupuk bersubsidi yang andal dankuntabel.
Untuk mencapai hal itu, Pupuk Indonesia telah melakukan digitalisasi kios melalui i-Pubersyang memudahkan penebusan dengan KTP, serta pengawasan secara real-time melalui command centeruntuk penyaluran tepat sasaran.
“Jadi kami sudah mengimplementasikan digitalisasi di seluruh kios yang mencapai 27 ribu lebih, dengandigitalisasi kami sudah bisa melihat setiap ‘butir’ pupuk yang dimuat di kapal, itu kita bisa lihat datanya,bisa kita lihat visualnya, kapalnya bergerak ada GPS-nya, kemudian masuk ke gudang-gudangnya adaCCTV-nya, dibawa oleh truk-truknya, ada GPS sampai ke kios,” kata dia
Dukung Swasembada Pangan, Pupuk Indonesia genjot kapasitas produksi
Kamis, 20 Maret 2025 23:10 WIB

Pabrik Pupuk Indonesia.(ANTARA/ Foto: Istimewa)