Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Sebanyak 12.000 pekerja pabrik di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, segera menjalani tes usap COVID-19 secara massal guna menekan sekaligus memutus mata rantai penyebaran virus corona baru.
Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Hendra Gunawan memastikan pelaksanaan tes usap massal kepada belasan ribu pekerja pabrik itu akan dilakukan dalam waktu dekat menunggu kesiapan tempat isolasi terpusat.
"Kami sedang menyiapkan lokasi isolasi terpusatnya karena dikhawatirkan terjadi lonjakan kasus usai pelaksanaan swab test massal ini nanti," kata Hendra di Cikarang, Senin.
Baca juga: Pemkab Bekasi siapkan 500 kamar isolasi jelang tes usap massal
Hendra mengatakan tes usap massal ini dilakukan mengingat 60 persen kasus positif COVID-19 di Kabupaten Bekasi berasal dari klaster sektor industri.
Pemerintah Provinsi Jawa barat bersama TNI dan Polri serta pemerintah daerah memberikan atensi khusus pada sektor industri dengan melakukan serangkaian tes usap massal secara bertahap.
"Dalam tahap pertama nanti, kami akan lakukan 12.000 tes usap massal selama 12 hari ke depan atau 1.000 tes per hari," katanya.
Baca juga: Kabupaten Bekasi kembali perpanjang PSBM hingga 23 Desember 2020
Kapolres Metro Bekasi itu berharap kegiatan tes usap massal ini mampu mendeteksi serta menjaring pekerja pabrik yang diketahui positif COVID-19 tanpa gejala.
"Ini juga upaya untuk memutus penyebaran kasus COVID-19, jadi yang positif segera dilakukan treatment, serta dikarantina secara terpusat," ucapnya.
Baca juga: 64 pondok pesantren Bekasi terima BOP terdampak COVID-19
Saat ini pihaknya tengah menyiapkan penambahan kapasitas di lokasi isolasi mandiri terpusat, Wisma President University Jababeka, Jalan Ki Hajar Dewantara, Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara.
"Makanya ini lagi kami persiapkan untuk penambahan dari semula 60 kamar menjadi 500 lebih," kata dia.
12.000 pekerja pabrik di Bekasi segera jalani tes usap COVID-19 massal
Senin, 30 November 2020 16:46 WIB
Kami sedang menyiapkan lokasi isolasi terpusatnya karena dikhawatirkan terjadi lonjakan kasus usai pelaksanaan swab test massal ini nanti.