Bogor (ANTARA) - Pernahkan anda bertemu dengan orang gangguan jiwa? Apa yang terlintas dibenak anda? Orang yang berbahaya? kumuh, berkeliaran di pinggir jalan, telanjang, kurang akal, dan berbagai ciri negatif lain yang menggiring fikiran siapa saja yang mendengarnya untuk takut dan waspada.
Namun apakah benar orang ganguan jiwa begitu berbahaya dan sehingga harus ditakuti? Mari kita mengenal lebih jauh apa sebenarnya penyakit gangguan jiwa tersebut.
Penyakit ganguan jiwa atau dalam istilah medisnya disebut Skizofrenia adalah gangguan seseorang dalam pikiran, perilaku, dan perasaan.
Orang Dengan Gangguan Jiwa yang selanjutnya disingkat dengan ODGJ akan mengalami berbagai gejala seperti ganguan fikiran halusinasi (perasaan palsu terhadap sesuatu), waham (keyakinan dan fikiran yang salah), dan delusi (fikiran yang tidak rasional dengan kenyataan).
Gejala inilah yang membuat sering ODGJ berprilaku aneh,bicara dan tertawa sendiri, sulit diajak bicara, menyendiri, emosi labil, dan terkadang berperilaku mengancam dan anarkis.
Bisa sembuh enggak sih? Bisa. Asalkan dibawa berobat dan patuh minum obat untuk jangka waktu tertentu. Banyak sekali fasilitas kesehatan yang terjangkau di Kota Bogor yang bisa ODGJ dan keluarga manfaatkan seperti puskesmas dan Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi yang ada di Kota Bogor.
Namun obat saja tentu saja tidak cukup, banyak faktor lain yang mempengaruh, salah satunya lingkungan yang aman dan nyaman untuk ODGJ bisa tinggal.Penting peran dari lingkungan yang tidak menstigma ODGJ dengan berbagai ciri negatif yang telah dijelaskan sebelumnya.
Namun menciptakan lingkungan bebas stigma cukup sulit karena stigma adalah cara pandang masyarakat yang sudah melekat erat dan otomatis muncul dalam fikiran seseorang ketika ada penyebutan kata tertentu, seperti contoh kata gila atau gangguan jiwa.
Secara otomatis otak akan memunculkan gambaran berbahaya, kumuh, sering ngamuk, sulit diatur dan kalo bisa dijauhi.Stigma dari lingkungan menyulitkan penyembuhan ODGJ. Sebagai makhluk hidup ODGJ tetap memerlukan makanan, sandang dan pangan.
Segala kebutuhan tersebut tentunya tidak gratis, perlu ada usaha yang bernilai ekonomis, sehingga ODGJ mempunyai penghasilan dan mampu memenuhi kebutuhan sehari hari. Namun stigma atau ciri negatif yang melekat pada ODGJ malah menjadi hambatan ketika mereka mulai bekerja atau berusaha.
Stigma akan membuat mereka tidak bisa memiliki usaha atau sering tidak mau dipekerjakan sebagai karyawankarena takut akan menggangu dan menurunkan onset usaha. Hal ini tentu akan semakin membuat keadaan ODGJ dan keluarganya semakin sulit dan semakin terpuruk dan memperparah penyakit.
Gerakan Stop Stigma ODGJ adalah suatu inovasi yang digagas oleh Puskesmas Mekar Wangi Kota Bogor, dalam usaha mengurangi stigma terhadap ODGJ di masyarakat. Fokus kegiatan adalah penguatan pada kepercayaan diri dari ODGJ dan keluarga juga diiringi dengan edukasi berkelanjutan ke masyarakat untuk perubahan pola fikir agar bisa menerima bahwasakit jiwa sebagai sakit yang bisa disembuhkan, bukan kutukan dan aib, perlu dirangkul serta didukung.
Peningkatan kepercayaan diri dilakukan dengan kegiatan konseling yang rutin setiap hari kamis di Puskesmas Mekarwangi, baik ke ODGJ dan keluarganya. Konseling berisi motivasi-motivasi kepada pasien agar bersih dan rapi sehingga mengubah persepsi masyarakat tentang ODGJ yang kumuh dan bau. Keluarga juga diajak untuk mengubah pola fikir tentang sembuh yang harus seperti sediakala sebelum sakit, ke pola fikir sembuh bila ODGJ telah mampu mandiri dan terkontrol.
Untuk mendukung kegiatan Stop Stigma ODGJ ini, puskesmas juga berkerjasama dengan berbagai pihak lintas sektor yang terkait baik itu Dinas Kesehatan Kota Bogor, Dinas Sosial Kota Bogor, Kelurahan/Kecamatandan pihak keamanan setempat.
Berbagai kegiatan seperti bantuan modal dari Dinas Sosial Kota Bogor telah memberikan efek yang positif terhadap ODGJ sehingga bisa berfungsi mandiri dan bernilai ekonomis.Hampir sebahagian ODGJ di wilayah kerja Puskesmas Mekarwangi mempunyai usaha mandiri dan menghasilkan secara finansial. Hal ini juga tidak terlepas dari kepedulian kelurga dan masyarakat setempat terhadap ODGJ, untuk tidak takut dan peduli terhadap ODGJ.
Dengan kegiatan ini besar harapan akan terbentuk suatu masyarakat Kota Bogor yang ramah terhadapsesama, bisa menerima kelebihan dan kekurangan para disabilitas terutama disabilitas sehingga terwujud masyarakat sehat jiwa dan raganya.
Anda juga dapat mengakses film dokumenter kegiatan “Stop Stigma Puskesmas Mekarwangi” di Youtube dengan kata kunci pencaharian STOP STIGMA ODGJ.
Kota Bogor pasti bisa… Kota Bogor berlari….
Oleh: Aya Afya,S.Kep.Ns,MSc.,Fungsional perawat Puskesmas Mekarwangi, Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Stop Stigma ODGJ
Senin, 13 Mei 2019 13:54 WIB
Penyakit ganguan jiwa atau dalam istilah medisnya disebut Skizofrenia adalah gangguan seseorang dalam pikiran, perilaku, dan perasaan.