Depok (ANTARA) - Selama lebih dari satu dekade, BPJS Kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus memberikan dampak dan pengalaman positif bagi pesertanya. Sebagai seorang ibu rumah tangga (IRT) yang berusia 26 tahun, Nur Hidayati sudah mengenal BPJS Kesehatan sejak masa remaja.
Ia tercatat sebagai peserta aktif Program JKN selama kurang lebih sudah 15 tahun lamanya sampai sekarang. Ini menjadi pembuktian bahwa Program JKN bukan hanya untuk mereka yang bekerja formal saja, tetapi juga untuk masyarakat umum yang ingin hidup lebih tenang dan terjamin kesehatannya.
“Sejak saya masih sekolah sudah didaftarkan sebagai peserta JKN dan kepesertaannya saat itu masih ikut orang tua karena masih dalam Kartu Keluarga (KK) yang sama. Tetapi setelah menikah dan saya juga sudah pisah KK dari orang tua, saya lanjut menjadi peserta mandiri bersama suami.
Alhamdulillah, selama ini sangat membantu sekali dengan adanya Program JKN, jadi kalau lagi sakit tidak perlu khawatir lagi tinggal ke fasilitas kesehatan (faskes) saja cukup bawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau bisa pakai kartu digital di aplikasi Mobile JKN, terutama waktu saya melahirkan merasa tertolong sekali dengan program ini,” ujar Nur.
Baca juga: Anafi: Berkat program JKN, Saya bisa operasi tanpa khawatir biaya
Baca juga: Program JKN jadi penyelamat Arya saat usus buntu menyerang
Nur membagikan pengalamannya ketika harus melahirkan anak pertamanya di rumah sakit. Meski penuh kecemasan sebagai calon ibu baru yang sedang menanti kelahiran buah hati, tetapi proses administrasi hingga tindakan medis yang dilewati berjalan lancar berkat dirinya sudah terdaftar sebagai peserta JKN.
Tak hanya itu, rumah sakit juga membantu mendaftarkan bayi Nur sebagai peserta JKN sehingga kesehatan anaknya bisa terjamin sedini mungkin. Tidak hanya untuk melahirkan saja, Nur juga sempat menjalani rawat inap beberapa waktu lalu akibat infeksi saluran kemih yang dideritanya.
“Sebelum lahiran saya sudah mempersiapkan dan mencari tau terkait Program JKN untuk lahiran. Alhamdulillahnya berkat Program JKN saya bisa melahirkan dengan tenang tanpa khawatir soal biaya rumah sakit nantinya. Selama tiga hari saya dirawat inap semuanya ditanggung dan tidak ada biaya tambahan apapun, dari kamar rawat, obat, hingga pemeriksaan lanjutan semuanya gratis. Tak hanya itu, rumah sakit juga langsung mendaftarkan anak saya sebagai peserta JKN sehingga saya tidak perlu repot-repot lagi ke Kantor BPJS Kesehatan untuk mendaftarkan anak saya sebagai peserta JKN,” kata Nur.
Baca juga: Lilis akui program jkn memberikan ketenangan baginya dan keluarga
Nur juga mengatakan bahwa pelayanan di rumah sakit bagus, tidak seperti desas-desus yang pernah ia dengar. Petugas administrasi sampai dengan tenaga medisnya juga ramah, tidak ada diskriminasi antar pasien. Sebagai IRT, Nur mengakui bahwa Program JKN telah menjadi bagian penting dalam kehidupannya. Ia juga menyebutkan akan memastikan kepesertaan JKN seluruh keluarganya selalu aktif agar mendapat perlindungan kesehatan yang sama. Nur berharap semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya memiliki jaminan kesehatan, terutama bagi kaum ibu-ibu yang sedang hamil dan akan melahirkan.
“Masyarakat masih banyak yang ragu karena takut dilayani seadanya. Tapi itu tidak saya alami. Justru saya bersyukur karena ada BPJS. Kita nggak pernah tahu kapan butuh rumah sakit. Program JKN itu seperti penolong diam-diam, hadir saat kita paling butuh. Layaknya melahirkan itu bukan hal kecil, kalau tidak ada jaminan, bisa bikin panik. Menurut saya Program JKN ini juga bukan hanya soal manfaat pribadi, ini gotong royong dan saling membantu. Di saat kita sehat, iuran yang kita bayarkan untu bantu orang lain. Jadi tetap bernilai, walau tidak digunakan tiap bulan,” tutupnya
