Bogor (Antaranews Megapolitan) - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Arif Satria dan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman resmi bekerja sama. Penandatanganan kerja sama itu dilakukan di Kampus Dramaga, Bogor (15/2).
Menurut rektor, kerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) di Bangka Belitung dalam bidang penelitian, bukan sesuatu yang baru. Secara parsial, IPB telah bekerja sama melaksanakan reklamasi pasca tambang, program mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Belitung Timur tahun 2011.
"Dengan kedatangan gubernur diharapkan akan banyak lagi mahasiswa KKN ke Bangka Belitung," katanya.
Dengan begitu, mahasiswa bisa mengenal potensi daerah, sekaligus dapat mengembangkan potensi lada. Seperti diketahui, Bangka Belitung adalah provinsi yang terkenal dengan lada. Bisa dilakukan pengembangan potensi lada secara terintegrasi dari hulu sampai hilir.
Lebih lanjut rektor menyatakan, dalam bidang pendidikan, dikenal beasiswa utusan daerah. Program ini merupakan kesempatan bagi putra daerah untuk kuliah di IPB atas kerja sama dengan Pemerintah Provinsi. Ini penting digagas untuk mendistribusi pembangunan.
"Kita dorong putra daerah untuk menggali ilmu di IPB dan kembali ke daerahnya setelah lulus," kata dia.
Kerja sama ini diakui menjadi bagian dari proses bagaimana IPB berusaha mengembangkan inovasi konkrit, ekonomi rakyat maupun industri nasional.
IPB ingin banyak bergerak di lapangan, karena dengan lebih aktif di lapangan, semakin banyak pengetahuan yang kita miliki untuk melengkapi ilmu pengetahuan yang dikembangkan di bangku kuliah.
Sementara Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, menyatakan pihaknya akan langsung menyusun rencana strategis. Terkait pengembangan komoditi lada, selain dengan IPB, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung juga telah bekerja sama menggandeng Universitas Bangka Belitung (UBB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ia mengatakan, turunnya komoditas lada Bangka Belitung mendorong pemerintah Bangka Belitung serius untuk mengawal hingga pada level pembinaan petani.
"Pada tahun 2004/2005, produksi lada mencapai 30 ribu ton per tahun. Namun, pada tahun lalu sekira 7 ribu ton saja. Luar biasa turunnya, karena salah kelola. Untuk mengembalikan kejayaan lada, maka butuh kerja sama," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, gubernur meminta IPB untuk mengirim lebih banyak lagi mahasiswa.
"Saya ingin 500 mahasiswa IPB bergabung dengan mahasiswa UBB dan UGM untuk satu tujuan yaitu mensukseskan kejayaan lada. Mahasiswa pertanian, peternakan, perikanan, ayo ke Bangka Belitung," kata gubernur. (dh)