Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) siap mendukung pencapaian ketahanan pangan nasional, yang tercantum dalam Asta Cita Presiden-Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang), Fauzan Adziman di Jakarta, Sabtu, menyoroti beberapa komoditas pangan penting Indonesia, pemenuhan suplainya masih tergantung impor.
"Kami sudah bertemu dengan lebih dari 25 pakar dari perguruan tinggi untuk membahas strategi-strategi yang dapat dikembangkan. Sejauh ini, strategi penting nomor satu adalah benih unggul," katanya.
Fauzan menilai pengembangan benih perlu digalakkan dengan riset dan inovasi untuk menghasilkan benih-benih unggul untuk berbagai komoditas pangan yang penting.
Intensifikasi dapat diimplementasikan tanpa memperluas lahan areal tanam.
Contohnya, kata Fauzan, di Bondowoso, Jawa Timur, produksi padi hanya bisa menghasilkan gabah sebanyak 5 ton per hektare, jika tanpa dilakukan intensifikasi.
Dengan implementasi intensifikasi pertanian berbasis riset organik, lanjutnya, produksi bisa meningkat menjadi 8 ton per hektare.
Baca juga: Kemdiktisaintek dukung riset ternak domba
Baca juga: Kemdiktisaintek latih tenaga didik siapkan talenta numerasi