"Idealnya, pangkalan bus memiliki luas lahan 5.000 meter per segi. Kami sedang memetakan sejumlah titiknya untuk dipilih dan diputuskan," kata Direktur Utama PDMP Tubagus Hendra Suherman, di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, lahan tersebut harus mampu menampung sedikitnya 50 unit Bus Transpatriot sebagai pangkalan atau pool yang menjadi titik awal pemberangkatan bus.
Hendra mengaku telah memiliki sejumlah opsi lokasi pangkalan, namun masih perlu dilakukan kajian lebih mendalam.
Pertimbangan lainnya terkait penentuan titik lokasi adalah lahan tersebut merupakan milik Pemkot Bekasi, sehingga tidak membutuhkan biaya tambahan untuk proses pembebasan.
Persyaratan itu menjadi bagian dari proses audit, nanti juga akan dihitung pos-posnya juga dan sebagainya. Nah itu masuk dalam kajian dan sampai saat ini masih belum selesai,? katanya.
Dikatakan Hendra, Perusahaan Daerah Mitra Patriot baru-baru ini telah ditunjuk sebagai operator dari Bus Transpatriot, namun sifatnya masih secara lisan.
"Tapi kalau secara legalitas, belum. Masih dalam proses," katanya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan pihaknya telah melakukan pengadaan sembilan unit Bus Transpatriot jenis 3/4 berkapasitas 42 penumpang senilai Rp11 miliar pada akhir 2017.
"Kami sedang mengajukan lagi bantuan 50 unit bus kepada Kementerian Perhubungan. Mudah-mudahan bisa di-ACC," katanya.
Rencananya, Bus Trans Patriot akan mengaspal pada Maret 2018 bertepatan dengan hari jadi daerah ke-21.
"Targetnya Maret 2018 nanti ketika HUT Kota Bekasi dan langsung beroperasi," ujarnya.