Beijing (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara di telepon pada Senin (24/2) untuk membahas perundingan damai terbaru antara Amerika Serikat dan Rusia dalam upaya penyelesaian krisis Ukraina.
"Presiden Putin memberikan informasi terkini tentang interaksi terbaru antara Rusia dan Amerika Serikat, dan tentang posisi Rusia terhadap krisis Ukraina," sebut pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri China yang diterima Antara di Beijing, Senin.
Putin mengatakan bahwa Rusia berkomitmen untuk menyelesaikan akar penyebab konflik dan mencapai perdamaian yang berkelanjutan dan jangka panjang.
Dalam pembicaraan tersebut, Presiden Xi mengatakan sejak awal krisis Ukraina, Presiden Xi telah menyampaikan posisi China termasuk empat poin tentang apa yang harus dilakukan untuk mengatasi krisis tersebut.
"September lalu, China dan Brazil, bersama dengan negara-negara 'Global South' lain meluncurkan kelompok 'Sahabat Perdamaian' untuk mendorong terciptanya suasana dan kondisi penyelesaian politik krisis tersebut. China menyambut baik upaya positif yang dilakukan oleh Rusia dan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan krisis tersebut," ungkap Presiden Xi.
Presiden Xi juga menjelaskan bahwa dari sejarah telah ditunjukkan bahwa China dan Rusia ditakdirkan untuk menjadi tetangga yang baik, sahabat sejati yang berbagi suka dan duka, saling mendukung serta mendukung pembangunan bersama.
"Hubungan bilateral kami memiliki kekuatan pendorong internal yang kuat dan nilai strategis yang unik. Hubungan ini tidak ditujukan atau dipengaruhi oleh pihak ketiga mana pun. Kedua negara memiliki strategi pembangunan jangka panjang dan kebijakan luar negeri," kata Presiden Xi menambahkan.
Tidak peduli bagaimana lanskap internasional berubah, Presiden Xi mengatakan hubungan China-Rusia akan terus maju dengan kecepatannya pribadi, berkontribusi pada pembangunan dan revitalisasi masing-masing negara dan memberikan stabilitas dan hal-hal positif ke dalam hubungan internasional.
Sementara Presiden Putin mengatakan bahwa Rusia sangat mementingkan hubungannya dengan China.
"Pada tahun mendatang, Rusia berharap untuk mempertahankan komunikasi para pejabat tinggi dengan China, memperdalam kerja sama praktis. Mengembangkan hubungan dengan China merupakan pilihan strategis yang dibuat oleh Rusia dengan pandangan jangka panjang," kata Presiden Putin.
Hal tersebut, kata Putin, bukanlah tindakan yang tergesa-gesa, tidak terpengaruh oleh insiden sementara, dan tidak tunduk pada campur tangan faktor eksternal.
"Dalam situasi saat ini, komunikasi yang erat antara Rusia dan China sesuai dengan kemitraan strategis komprehensif kedua negara untuk koordinasi dalam era baru, dan akan mengirimkan pesan positif bahwa Rusia dan China memainkan peran yang menstabilkan dalam urusan internasional," kata Presiden Putin.
Baca juga: Perundingan damai Ukraina-Rusia
Baca juga: Ukraina objek atau subjek perundingan?