Tokyo (ANTARA) - Jepang meminta Amerika Serikat agar dikecualikan dari negara-negara yang dikenakan tarif otomotif, dan menyebut langkah terbaru dari pemerintahan Presiden Donald Trump itu sangat disesalkan.
“Kami mendesak untuk mengecualikan Jepang dari kebijakan tersebut,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi pada Kamis (27/3).
Menteri Perindustrian Yoji Muto mengatakan bahwa Tokyo telah kembali mendesak Washington untuk mengecualikan Jepang dari tarif tambahan 25 persen yang dikenakan untuk semua mobil yang dibuat di luar AS.
Hayashi mengatakan langkah AS untuk membatasi perdagangan dapat berdampak besar pada hubungan ekonomi bilateral, ekonomi global, dan sistem perdagangan multilateral.
Pengiriman mobil dan suku cadang mobil mendominasi total ekspor Jepang ke AS.
Produsen mobil Jepang telah melakukan investasi langsung ke AS senilai sekitar 61,6 miliar dolar AS (sekitar Rp1 kuadriliun) dan menciptakan sekitar 2,3 juta lapangan pekerjaan.
Pada Rabu (26/3), Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif tambahan 25 persen untuk semua impor mobil, tanpa pengecualian.
Sumber: Kyodo-OANA
Baca juga: Trump umumkan tarif mobil, chip, dan farmasi bulan depan
Baca juga: Menjadi pemenang perang tarif Trump