Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama merancang program magang dan pusat pengembangan karier bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) sehingga memiliki kemampuan yang mumpuni saat terjun ke dunia kerja.
"Untuk mendapatkan pekerjaan perlu adanya skill yang bisa didapatkan dari workshop, training, dan tentunya juga bisa dari magang di perusahaan-perusahaan ternama," ujar Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Sahiron dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Sahiron mengatakan program ini lahir mengingat lulusan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam memilih untuk melanjutkan jenjang studi yang lebih tinggi, dan yang lain memutuskan untuk terjun ke dunia kerja.
Maka Kemenag, kata dia, perlu mendukung kesuksesan para lulusan PTKI yang memutuskan untuk terjun ke dunia kerja.
Menurutnya, program magang ini dapat bekerja sama dengan perusahaan atau dunia usaha dan industry (DUDI), Yayasan nirlaba, organisasi multilateral, institusi pemerintah, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), maupun perusahaan rintisan dan lainnya.
Magang juga dapat diarahkan pada program magang bersertifikat kompetensi sesuai profesi bidang studi mahasiswa, yaitu bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang sudah mendapatkan legalitas dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Dalam Program Magang yang tengah dirancang, model aktivitas magang dibagi menjadi tiga, di antaranya yakni magang, microcredentials, dan kolaborasi.
Baca juga: Pemagangan jadi program prioritas Kementerian Ketenagakerjaan
Baca juga: Wamenaker sebut program magang ke Jepang tingkatkan daya saing pekerja