Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memaparkan penjelasan mengenai praktik pembelajaran saat bulan Ramadhan.
Direktur Sekolah Dasar Kemendikdasmen Salim Somad dalam webinar bertajuk Aktivitas Pembelajaran di Bulan Ramadhan di Jakarta, Jumat, berpesan seluruh ekosistem pendidikan dapat mendukung keberlangsungan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dengan tetap memperhatikan kondisi peserta didik yang menjalankan ibadah puasa.
Materi pembelajaran yang diberikan harus tetap relevan dengan kurikulum yang ada serta diperkaya dengan nilai-nilai tinggi dari makna ibadah di bulan Ramadhan.
Selain itu, ia menambahkan surat edaran tersebut juga memfasilitasi tenaga pendidik untuk memilih variasi metode pembelajaran sehingga peserta didik tidak mudah bosan, bahkan mampu menjadikan proses belajar menjadi sebuah kebutuhan.
Pada kesempatan yang sama, Widyaprada Direktorat Sekolah Dasar Kemendikdasmen Abdul Halim Muharam menambahkan praktik pembelajaran di bulan Ramadhan perlu memperhatikan durasi jam pembelajaran, jenis aktivitas (teori atau praktik), dan diintegrasikan dengan kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah.
Ia pun menjelaskan isi Surat Edaran Bersama Pembelajaran di bulan Ramadhan Tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi sudah sesuai dengan kalender pemerintah tentang awal Ramadhan, Idul Fitri, dan cuti bersama/ libur Idul Fitri yang dilaksanakan di sekolah/ madrasah/ satuan pendidikan keagamaan. Tanggal 27 Februari - 5 Maret pembelajaran mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, dan masyarakat sesuai penugasan dari sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan.
Tanggal 6 - 25 Maret 2025 pembelajaran di sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan. Kemudian libur 26 Maret - 8 April 2025.
Baca juga: Gus Dur, Abdul Mu'ti, dan Libur sekolah Ramadhan
Baca juga: Pemerintah resmi tetapkan libur bagi siswa hanya pada awal dan akhir Ramadhan