Bengkayang, Kalbar (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang Yustianus menyatakan perayaan Cap Go Meh representasi dari nilai kebudayaan yang beragam di Bengkayang, Kalimantan Barat.
"Mari jadikan momentum ini sebagai upaya menumbuhkan kecintaan kita terhadap seni dan tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang sejak zaman awal peradaban. Cap Go Meh secara tradisi adalah simbol ucapan syukur kepada Tuhan yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa sejak dahulu," ucapnya di Bengkayang, Rabu.
Dia juga menyatakan banyak sekali event kebudayaan sepanjang tahun ini yang sudah terdaftar dalam kalender kebudayaan Dispendikbud Kabupaten Bengkayang, semuanya merupakan kegiatan dari tradisi setiap berbagai suku dan sub-suku.
"Mari jadikan seluruh rangkaian event budaya sebagai momentum mengangkat kearifan lokal serta memperkuat kebersamaan kita yang multi etnis ini serta menjadikan Bengkayang maju, unggul dan berdaya saing," ujarnya.
Dalam pawai Cap Go Meh di Bengkayang ada 11 grup peserta, 58 tatung, dan 32 tatung tandu turut serta dalam pawai yang dihadiri sekitar 2.000 masyarakat.
Baca juga: Cap Go Meh di Glodok bukti Jakarta rumah yang nyaman bagi beragam etnis
Baca juga: 736 Tatung gelar ritual di Singkawang