Bandung (ANTARA) - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jawa Barat terus berupaya memperkuat kesehatan mental mahasiswa guna mencegah kasus bunuh diri di lingkungan kampus.
Kepala Kantor Hubungan Masyarakat UPI Suhendra di Bandung, Minggu, mengatakan pihak kampus memiliki langkah preventif, kuratif, dan antisipatif untuk menangani masalah mental mahasiswa.
“Kami memahami bahwa prestasi akademik tidak selalu sejalan dengan kesehatan mental mahasiswa. Oleh karena itu, UPI mengoptimalkan peran pembimbing akademik agar lebih aktif mendeteksi dini permasalahan yang dihadapi mahasiswa,” katanya.
Baca juga: UPI sediakan kuota penerimaan mahasiswa baru sebanyak 11.894 kursi pada 2025
Ia mengatakan upaya preventif dilakukan dengan mengoptimalkan peran pembimbing akademik dalam mendampingi mahasiswa, baik dalam aspek akademik maupun non-akademik.
“Memang sebutan pembimbing akademik relatif sepertinya berkaitan akademik saja begitu. Padahal sangat mungkin non-akademik jauh lebih dahsyat perannya terhadap masalah mental,” kata dia.
Pihaknya tengah merancang pelatihan bagi pembimbing akademik agar dapat lebih memahami psikologi mahasiswa.
“Mungkin dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang sangat humanis sehingga sebelum terjadi apa yang tidak diharapkan, para mahasiswa lebih terlayani dengan baik,” kata dia.
Baca juga: Polisi pastikan tidak ada unsur tindak pidana dalam kasus kematian mahasiswi UPI
Suhendra menyebut UPI juga memiliki Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) serta Bimbingan Konseling dan Pengembangan Karir (BKPK) sehingga dapat memberikan lingkungan kampus yang aman dan nyaman.
“Banyak mahasiswa yang awalnya tertutup kini mulai lebih terbuka dalam menyampaikan permasalahan mereka. Kami memastikan kerahasiaan mereka tetap terjaga,” kata dia.