Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto meminta kepala daerah bersinergi mendukung program pemerintah pusat.
Pasalnya, gagasan besar yang telah disusun Presiden Prabowo Subianto bakal sulit berjalan tanpa didukung soliditas dari daerah. Gagasan ini, misalnya, mewujudkan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
“Kuncinya adalah sinergi, sinkronisasi, dan akselerasi,” kata Bima dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Dia menegaskan seluruh kepala daerah harus menyelaraskan berbagai program besar yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo.
Meskipun, dirinya mengakui langkah ini tidak mudah lantaran adanya sejumlah tantangan.
Baca juga: Wamendagri Bima Arya apresiasi inovasi Program Rantang Palembang
Bima mencontohkan dinamika di tingkat daerah yang program kerjanya kerap tak selaras antara gubernur dengan bupati dan wali kota.
“Nah, sekarang target-target besar tadi harus sinkron dengan semua,” jelasnya.
Upaya pemerintah daerah (Pemda) dalam menyelaraskan program pemerintah pusat dapat mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Berbagai program yang tertuang dalam RPJMN harus diselaraskan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Bima menjelaskan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah memetakan sumber kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen dari sejumlah daerah.
Baca juga: Wamendagri jelaskan kondisi irigasi di sejumlah daerah kepada Menko Pangan
Pemetaan itu mengacu pada potensi masing-masing wilayah, sehingga Pemda perlu menindaklanjutinya.
Dirinya meyakini target tersebut dapat tercapai apabila pusat dan daerah berkolaborasi.
Hal ini serupa dengan upaya pengendalian inflasi yang dinilai berhasil berkat kolaborasi pusat dan daerah.
“Kalau inflasi saja dengan model kolaborasi [dan] sinergi bersama semua bisa kita kendalikan dan tekan, rasa-rasanya pertumbuhan ekonomi delapan persen pun bisa, kalau kita koordinasikan bersama,” ujar Bima.
Baca juga: Bima Arya turun tangan atasi pemberhentian sementara layanan BisKita di Kota Bogor
Oleh karena itu, ia mendorong pemda untuk mengidentifikasi berbagai potensi yang dapat menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dengan begitu, daerah dapat berkontribusi terhadap upaya pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
“Jadi saya ingin menyemangati teman-teman di daerah semua untuk menengok, melakukan pemetaan potensi-potensi peningkatan PAD,” pungkasnya.