Depok (ANTARA) - Program Studi (Prodi) Penyiaran Multimedia, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan salah satu rangkaian kegiatan series Vocast Talks 2024 dengan menghadirkan Jerome Polin, konten kreator dengan lebih dari sepuluh juta subscribers di YouTube.
Jerome dalam keterangannya yang ditrima di Depok, Senin, menyampaikan bahwa sebelum mulai menciptakan konten, kreator perlu memikirkan tujuan dan nilai yang ingin dicapai dari konten tersebut.
"Berbagai trial and error pasti ditemukan saat perjalanan mengembangkan platform untuk berbagai konten, sehingga konsisten menjadi kunci utama," katanya.
Baca juga: UI edukasi kader posbindu untuk turunkan faktor risiko penyakit tidak menular
Baca juga: Dosen UI beri edukasi pentingnya udara yang sehat di lingkungan sekolah
Oleh sebab itu, dalam perjalanannya hingga mendapatkan sepuluh juta subscribers, Jerome mengaku tak luput dari tantangan dalam menciptakan konten di dalamnya. Menurutnya, konten terdiri atas copywrite, penyuntingan, desain grafis, pemasaran, tim, tools, serta kolaborasi.
Ia mengatakan ketika mengembangkan sebuah platform, perlu menciptakan personal branding terlebih dahulu. Beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam personal branding tersebut adalah audiens, keunikan, kekhasan, konsistensi, serta jejaring dan kolaborasi. "Sederhananya, kalian mau dikenal seperti apa," ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan kualitas sebuah konten sama pentingnya dengan kuantitasnya. Seringkali dampak dari komentar negatif audiens membuat content creator berhenti menciptakan konten. Jerome menyebutkan bahwa solusi terhadap hal tersebut adalah growth mindset.
Baca juga: UI berikan edukasi siswa Depok tentang penyakit diabetes
“Dengan pola pikir yang berkembang, kita menjadikan berbagai komentar negatif tersebut sebagai kritik atau masukan terhadap konten yang kita buat. Saya berharap teman-teman bisa menghadapi komentar-komentar tersebut dengan bijak dan tidak membuat kalian berkecil hati,” kata Jerome.
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono mengatakan bahwa kegiatan ini memberikan banyak ilmu baru bagi peserta yang ingin belajar membuat konten kreatif atau yang sedang mengembangkan platform mereka.
“Guna menjawab tantangan industri kreatif yang kian berkembang saat ini, saya yakin generasi Z memiliki ide segar yang dapat dijadikan konten kreatif. Tentunya dengan memperhatikan norma yang berlaku, serta berdampak positif bagi masyarakat,” ujar Padang.