Kota Bogor (ANTARA) - Dekan Sekolah Vokasi (SV) IPB University Aceng Hidayat menyoroti pentingnya peran pendidikan vokasi dalam merespons perubahan industri yang semakin cepat.
Aceng di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu menilai pendidikan vokasi harus adaptif terhadap perkembangan dan bersifat agile atau cekatan dalam menghadapi tantangan dunia kerja.
“Kita harus mengakui bahwa perkembangan dunia industri ini sangat cepat. Pendidikan vokasi harus terus adaptif dengan perubahan dan semakin agile mengikuti perkembangannya, terutama menyelesaikan permasalahan tenaga kerja” katanya.
Baca juga: SV IPB soroti pentingnya peran pendidikan vokasi respon perubahan industri
Baca juga: Tim SV-IPB jadi juara umum Olivia ke-4
Di samping itu, katanya, penyiapan sumber daya manusia (SDM) pada level perguruan tinggi merupakan kunci menjawab tantangan industri pada masa mendatang.
“Pendidikan vokasi harus terus digaungkan agar semakin dikenal dan diakui sebagai solusi menghadapi tantangan industri ke depan,” ujarnya.
Ketua Program Ekosistem Kemitraan Konsorsium Jawa Barat dan Banten Doni Sahat Tua Manalu mengemukakan pentingnya pendidikan vokasi dalam menggali potensi Jawa Barat dan Banten.
Ia menyebutkan Konsorsium Ekosistem Kemitraan Provinsi Jawa Barat dan Banten terdiri atas tujuh institusi pendidikan vokasi, antara lain SV IPB, Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Media Kreatif, Politeknik Negeri Subang, dan Politeknik Negeri Indramayu.
Baca juga: Mahasiswa asing belajar beternak di IPB
Menurut dia, pendidikan vokasi memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja dan menyesuaikan dengan kebutuhan industri lokal.
“Pendidikan vokasi diharapkan mampu menggali berbagai potensi yang ada di Jawa Barat dan Banten untuk kemajuan ekonomi dan masyarakat,” ucapnya.
Ia menyatakan keinginan agar masyarakat mengetahui bahwa pendidikan vokasi berperan dalam menghasilkan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan industri dan mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045.
“Sehingga vokasi itu bukan lagi second choice, tapi menjadi memiliki posisi yang baik dan menjadi pilar pembangunan bangsa,” kata Doni.