Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menekan tingginya angka stunting, salah satunya dengan pencegahan pernikahan dini melibatkan peran Kantor Urusan Agama (KUA).
Penjabat Bupati Bogor Bachril Bakri di Cibinong, Senin, mengungkapkan, pernikahan anak usia muda tersebut menjadi salah satu penyebab tingginya angka stunting di Kabupaten Bogor.
"Angka pernikahan dini masih sangat tinggi. Bahkan ada yang baru berusia 23 tahun tetapi sudah memiliki tiga anak. Rata-rata mereka menikah di bawah usia 16 tahun. Hal ini menunjukkan kurangnya pemahaman tentang kesehatan, terutama dalam hal perkembangan janin di dalam kandungan," ungkap Bachril.
Ia menilai bahwa KUA di bawah Kementerian Agama memiliki peran penting dalam membantu pemerintah yang tengah fokus mengurangi angka stunting.
Baca juga: Pemkab Bogor gandeng Dinkes Jabar tekan tingginya angka stunting yang capai 27,6 persen
Baca juga: Pemkab Bogor dan IPB University kolaborasi Program Sekolah Pranikah cegah stunting
Terlebih, Kabupaten Bogor berada di posisi kedua tertinggi di Jawa Barat dalam kasus stunting tersebut dengan 27,6 persen.
"Saya berharap KUA turut serta dalam menunda pernikahan bagi remaja putri yang masih di bawah umur. Saat ini, KUA sudah memulai langkah tersebut dengan memberikan vitamin kepada calon pengantin," ujarnya.
Bachril juga saat ini sedang menyiapkan program Rumah Cating atau Cegah Stunting, yakni program yang di dalamnya menyediakan makanan tambahan gratis berupa bubur dan telur untuk anak-anak terindikasi stunting selama 24 hari.
"Cating juga sedang disiapkan, rumah cegah stunting, agar anak-anak stunting secara intensif ditangani," kata dia.
Baca juga: Pemkab Bogor laksanakan diseminasi audit kasus stunting periode I/2024
Selain itu Bachril juga akan melanjutkan program yang sudah berjalan di Pemkab Bogor, yakni menjadikan setiap aparatur sipil negara (ASN) di daerah tersebut sebagai orang tua asuh anak-anak stunting.
Menurut dia, angka stunting di Kabupaten Bogor masih terbilang tinggi. Bahkan berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kemenkes RI 2023, angka stunting di Kabupaten Bogor sebesar 27,6 persen atau tertinggi kedua di Jawa Barat.
Sedangkan target angka stunting nasional 2024 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di angka 14 persen.
"Harapan Presiden itu 14 persen nasional. Harapan saya di Kabupaten Bogor mungkin kalau bisa di bawah 20 persen, mudah-mudahan ada perbaikan," ujar Bachril.(KR-MFS)
Pemkab Bogor tekan tingginya angka stunting dengan cegah pernikahan dini
Senin, 28 Oktober 2024 17:16 WIB
Angka pernikahan dini masih sangat tinggi. Bahkan ada yang baru berusia 23 tahun tetapi sudah memiliki tiga anak.