Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebutkan, pada dasarnya pasar dari angkot dan TransJakarta berbeda sehingga keberadaan TransJakarta tidak akan berdampak terhadap operasional angkot.
"Karena memang 'market'-nya sudah beda antara medium bus yang sudah kami siapkan dengan angkot. Ini yg terus kita sosialisasi oleh Dishub dan rekan TransJakarta," kata Syafrin di Jakarta, Rabu (8/5).
Baca juga: Jumlah penumpang bus TransJakarta rute Kalideres-Bandara Soetta terus alami peningkatan
Baca juga: Tarif bus TransJakarta dari Terminal Kalideres ke Bandara Soetta mungkin di atas Rp3.500
Baca juga: Jumlah penumpang bus TransJakarta rute Kalideres-Bandara Soetta terus alami peningkatan
Baca juga: Tarif bus TransJakarta dari Terminal Kalideres ke Bandara Soetta mungkin di atas Rp3.500
Selain itu, menurut Syafrin, masih ada kesalahpahaman di lapangan terkait pengoperasian TransJakarta tersebut. Sopir angkot di kawasan itu masih belum terima dengan beroperasinya TransJakarta rute 10M.
"Ya, kemarin memang ada 'miss' kembali di lapangan dan ini sedang kita terus koordinasikan bagaimana rekan-rekan angkot yang ada di sana (agar) bisa menerima," ujar Syafrin.
PT TransJakarta menginformasikan bahwa layanan rute 10M (Terminal Pulogadung-Kantor Wali Kota Jakarta Utara) untuk sementara tidak beroperasi hingga Rabu (8/5).
Baca juga: TransJakarta berencana tambah 190 bus listrik pada 2023 dukung kualitas udara Jakarta
"Layanan Rute 10M: Pulo Gadung-Wali Kota Jakarta Utara sementara tidak beroperasi melayani pelanggan dikarenakan adanya kegiatan penyampaian pendapat di sekitar Jl Tipar Cakung. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. #JAKI #PerluTahu," tulis akun media sosial X @PT_Trasjakarta.
Sebelumnya, sejumlah sopir angkot menggelar aksi mogok beroperasi di Jalan Tipar Cakung, Jakarta Utara, sebagai bentuk aksi penolakan terhadap pengoperasian bus TransJakarta 10M jurusan Pulo Gadung-Tanjung Priok pada Senin (6/5).