Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi siap membangun pabrik pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) sebagai upaya mengurangi tumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Talang Gulo.
Wali Kota Jambi Maulana di Jambi, Jumat, mengatakan pabrik pengolahan sampah itu ditargetkan dapat beroperasi sebelum HUT Kota Jambi pada Mei 2025.
Maulana menjelaskan tidak saja sebagai solusi lingkungan, pengelolaan sampah ini juga berpotensi mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD) hingga Rp14 miliar per tahun.
Ditargetkan pada lima tahun ke depan, sampah yang menggunung di TPA Talang Gulo akan habis (Zero Waste) dan dikelola menjadi bahan produktif yang bernilai ekonomi.
Pabrik ini akan mengolah sampah menjadi RDF briket, maggot sampah, biji plastik, dan produk turunan lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil seperti bensin, minyak tanah, dan kayu bakar.
Maulana menyebutkan sudah ada beberapa investor yang menawarkan kerja sama dalam pengelolaan sampah ini, bahkan beberapa di antaranya sudah melakukan presentasi.
Pabrik ini diproyeksikan bisa mengolah sampah hingga 1.000 ton per hari.
Baca juga: Menko Pangan dukung upaya pengelolaan sampah di Jakarta jadi energi
Baca juga: Jakarta awasi pembangunan dan uji coba RDF Plant di Rorotan