Doha (ANTARA) - Gerakan Ansarullah (Houthi), yang menguasai Yaman utara, menyatakan telah menyerang Bandar Udara Ben Gurion di Tel Aviv dengan rudal hipersonik, dan memperingatkan maskapai penerbangan bahwa mereka akan terus menyerang lokasi tersebut.
Angkatan bersenjata Houthi lewat media sosial X menyebut bahwa mereka menggunakan rudal balistik hipersonik Palestine-2 untuk menyerang bandara tersebut, dan semua maskapai penerbangan telah diperingatkan bahwa Ben Gurion tidak aman untuk lalu lintas udara.
Selain itu, Houthi menyatakan angkatan udara mereka melakukan operasi terhadap sejumlah kapal perang yang terkait dengan kapal induk Amerika USS Harry Truman.
Sementara itu, sirene berbunyi di puluhan permukiman dan kota di Israel tengah setelah Houthi meluncurkan roket lain yang dicegat di luar wilayah Israel, kata pasukan pendudukan Israel IDF pada Jumat.
Militer Amerika Serikat (AS) pada Kamis (20/3) malam waktu setempat kembali melancarkan serangan udara ke kota pelabuhan Laut Merah, Hodeidah, dan provinsi di sebelah utara, Saada, di Yaman, yang merupakan benteng pertahanan Houthi, demikian dilansir al-Masirah TV yang dikelola Houthi.
Dilaporkan bahwa empat serangan udara AS menyasar area pesisir Alkateeb di pinggiran barat laut Hodeidah, yang menjadi lokasi sejumlah kompleks militer.
Sementara itu, militer AS menggempur area al-Asayed di Saada untuk kedua kalinya sejak dini hari.
Serangan udara tersebut bertepatan dengan pencegatan rudal dari Yaman oleh militer Israel, yang memicu sirene peringatan serangan udara di Yerusalem dan beberapa wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Sumber: RIA Novosti
Baca juga: Houthi Yaman akan gunakan lebih banyak opsi jika agresi Amerika Serikat berlanjut
Baca juga: Houthi ancam serang Israel