"Dari hasil evaluasi penangan kasus banjir di Kota Sukabumi yang terjadi sejumlah kecamatan beberapa waktu lalu, ternyata penyebabnya sama yakni terjadi penyumbatan saluran air dan pendangkalan sungai oleh sampah," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat di Kantor BPBD Kota Sukabumi, Kamis.
Menurut Novian, saat penanggulangan bencana banjir petugas di lapangan selalu menemukan saluran air yang tidak berfungsi dengan baik karena sampah yang menumpuk.
Baca juga: Banjir landa dua lokasi di Kota Sukabumi
Baca juga: Hujan deras picu banjir dan longsor di Kota Sukabumi
Seperti bencana banjir yang terjadi di wilayah Kabandungan, Kecamatan Gunungpuyuh dan Gang Djuli, Kecamatan Cikole. Petugas di lapangan selain harus membantu korban terdampak, juga berjibaku membersihkan saluran air yang dipadati oleh sampah plastik.
Tentunya ini harus menjadi perhatian semua pihak agar kasus serupa tidak terjadi kembali dengan cara meningkatkan kesadaran seluruh elemen masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarang apalagi ke sungai atau saluran air.
"Kota Sukabumi hingga saat ini masih berpotensi turun hujan deras, untuk itu kami mengimbau kepada warga rutin membersihkan sampah yang berada di saluran air agar tidak terjadi penyumbatan," tambahnya.
Sebelum, pada Senin (25/3) hujan deras yang turun dari siang hingga malam memicu terjadinya banjir seperti di Jalan Kabandungan, Kecamatan Gunungpuyuh yang mengakibatkan enam rumah terendam termasuk satu rumah di Gang Djuli, Kecamatan Cikole.
Hujan deras juga memicu terjadi bencana tanah longsor di Perumahan Taman Asri, Kecamatan Cikole, akibatnya satu rumah terancam.
Hujan deras juga memicu terjadi bencana tanah longsor di Perumahan Taman Asri, Kecamatan Cikole, akibatnya satu rumah terancam.