Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memberikan apresiasi terhadap skema pengelolaan Taman Baca Masyarakat (TBM) Bintang Raharja di Desa Karangharja, Kecamatan Cikarang Utara, yang berhasil mendapatkan prestasi tingkat provinsi melalui program rumah pendidikan dan keterampilan.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan apresiasi ditujukan kepada para relawan pengelola TBM Bintang Raharja yang sukses menyulap bantuan dana tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan secara tepat khususnya dalam menumbuhkan budaya baca masyarakat dipadukan pengelolaan sampah secara ekonomis.
"Sesuai dengan core bisnis mereka di gelas kaca, membuka bank sampah yang khusus menampung sampah kaca dan dari situ mereka bisa menghidupi taman baca karena ada sirkulasi ekonomi. Jadi tiga aspek sekaligus, CSR yang tepat, membangun budaya literasi, serta membangun budaya pengolahan sampah," katanya di Cikarang, Jumat.
Baca juga: Polres Sukabumi Kota resmikan Taman Baca Setya Wibawa untuk tingkatkan literasi
Menurut dia program yang dijalankan TBM Bintang Raharja perlu ditularkan dan disebarluaskan minimal ke penduduk sekitar Desa Karangraharja hingga masyarakat Kecamatan Cikarang Utara dengan konsep pengelolaan sampah yang berbeda.
"Kalau ini gelas yang lain mungkin jenis plastik yang lain atau yang lain kertasnya sehingga nanti semua sampah habis. Bisa juga yang lain kalau tempatnya luas kompostirnya yang sampah organik," katanya.
Ia optimistis apabila pengelolaan sampah dilakukan secara serupa di seluruh wilayah Kabupaten Bekasi, maka ke depan persoalan sampah dapat teratasi terutama berkaitan dengan penumpukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng.
Baca juga: Pemkab Purwakarta bangun perpustakaan digital untuk tingkatkan indeks literasi
"Kalau yang dibuang ke TPA itu yang betul-betul tidak bisa diolah baru ke sana, dengan cara itu kita bisa mengurangi bahkan menuntaskan persoalan penumpukan sampah," katanya.
Ia juga mengingatkan penting menumbuhkan budaya baca di tengah masyarakat mengingat dari fenomena yang terlihat seperti muncul berita bohong dapat dicegah agar tidak menyebar dengan tambahan pengetahuan lewat budaya membaca.
"Makanya di rumah, di masjid, di RT, di desa, itu harusnya ada TBM. Di samping tentu butuh peran orang tua misalnya memberi contoh membaca buku di depan anak-anaknya, itu akan lebih efektif," kata Dani Ramdan.
Baca juga: Ada Taman Baca Apung Di DKI Jakarta
Ketua TBM Bintang Raharja Murni Setianingsih mengatakan program konsep rumah pendidikan dan keterampilan (Rumah Dilan) ini sudah mendapatkan prestasi di tingkat provinsi. Program ini akan dilanjutkan dengan mendidik anak dalam meningkatkan budaya membaca serta kaum ibu dalam bentuk keterampilan.
"Kita juga memberikan program pada ibu-ibu, kita ajak untuk dilatih keterampilan melalui kerja sama dengan mahasiswa Universitas Presiden. Kemudian ada latihan menari, itu masuk ke program Rumah Dilan juga, program berikutnya ada latihan komputer bagi anak-anak," katanya.