Ramalah, Palestina (ANTARA) - Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa menyerukan peningkatan tekanan internasional terhadap rezim zionis biadab Israel agar berhenti menyerang warga Palestina dan membuka kembali seluruh perlintasan di Gaza.
Tuntutan itu disampaikan Mustafa saat bertemu Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Luksemburg Xavier Bettel pada Senin (10/3) di kantor perdana menteri di Ramallah, wilayah pendudukan Tepi Barat.
Mustafa mendesak negara-negara Uni Eropa untuk lebih menekan Israel agar menghentikan serangan, membuka semua perlintasan Gaza, dan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, termasuk pasokan tempat tinggal sementara, dan material rekonstruksi.
Seruan itu muncul setelah fase pertama gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel, yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir dengan dukungan AS, berakhir pada 1 Maret.
Setelah berakhir, Israel kembali menutup semua perlintasan Gaza, memblokir bantuan kemanusiaan dalam upaya menekan Hamas.
Menurut pernyataan dari kantor Mustafa, ia juga menekankan perlunya menghentikan serangan militer Israel di Tepi Barat bagian utara, yang telah menghancurkan infrastruktur, rumah warga, dan fasilitas publik serta memaksa penduduk meninggalkan rumah-rumah mereka.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Zionis Israel tangkap 762 warga Tepi Barat sepanjang FebruariBaca juga: UNRWA desak Israel cabut blokade bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza untuk cegah kelaparan
Baca juga: China sepakat dengan Eropa soal rekonstruksi Gaza
Baca juga: Suasana Ramadhan di Palestina