Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten memetakan 12 kecamatan masuk daerah rawan kekeringan sehingga dapat mengakibatkan masyarakat di daerah itu kesulitan air bersih.
"Kami siap mendistribusikan air bersih jika warga mengalami kesulitan air akibat dampak perubahan iklim El Nino atau kekeringan yang puncaknya Agustus- September 2023," kata Plt Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Sabtu.
BPBD Kabupaten Lebak kini melakukan pemantauan ke kecamatan yang masuk daerah rawan kekeringan.
Pemantauan itu salah satu upaya untuk penanganan jika terjadi kekeringan, terlebih El Nino puncaknya pada Agustus-September mendatang.
Baca juga: Petani siasati kekeringan dengan beralih dari tanam padi ke budi daya aneka sayuran
Baca juga: Petani siasati kekeringan dengan beralih dari tanam padi ke budi daya aneka sayuran
Namun pihaknya sejauh ini belum menerima laporan warga kesulitan air bersih maupun petani yang mengalami kekeringan.
"Kami menyiagakan tiga unit kendaraan mobil tangki jika warga mengalami krisis air bersih," katanya menjelaskan.
Menurut dia, BPBD memetakan daerah rawan kekeringan tersebar di 12 kecamatan antara lain Kecamatan Cimarga, Karanganyar, Cibadak, Warunggunung, Sajira, Muncang,Cirinten, Cileles, Banjarsari, Wanasalam, Cihara, dan Leuwidamar.
Daerah-daerah rawan kekeringan hingga mengakibatkan kesulitan air bersih berada di lokasi dataran tinggi.
BPBD Lebak juga melaporkan areal pertanian padi yang mengalami kekeringan kepada Dinas Pertanian setempat.
Baca juga: BPBD imbau masyarakat Sukabumi memasifkan gerakan hemat air minimalkan dampak El Nino
Baca juga: BPBD imbau masyarakat Sukabumi memasifkan gerakan hemat air minimalkan dampak El Nino
"Kami siaga selama 24 jam menghadapi El Nino untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat,"kata Febby.