"Imunisasi polio untuk anak ini penting untuk menyelamatkan kesehatan masa depan generasi penerus bangsa dari Kabupaten Sukabumi," katanya di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa.
Dia menjelaskan imunisasi secara serempak di 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi ini merupakan ikhtiar pemerintah pusat hingga daerah untuk memutus mata rantai penyebaran polio.
Apalagi, Kabupaten Sukabumi pernah mendapatkan perhatian dunia internasional karena daerah terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali ini, pernah menghadapi kejadian luar biasa (KLB) polio di mana 305 warga positif mengidap penyakit tersebut pada kurun waktu 2005-2006.
Baca juga: Kota Sukabumi targetkan imunisasi polio mencakup minimal 95 persen sasaran
Baca juga: 112 Ribu warga Sukabumi jadi target imunisasi difteri
Program Sub PIN Polio ini dilakukan setelah ditemukan 46 kasus VDPV (Vaccine Derived Polio Virus) pada 2022. Padahal selama delapan tahun Indonesia dinyatakan bebas polio, tepatnya sejak 27 Maret 2014.
Dengan temuan kasus tersebut harus diperhatikan oleh semua pihak, tidak hanya pemerintah tetapi juga warga, khususnya yang memiliki anak 0-59 bulan, untuk melakukan pencegahan dan penanganan kasus baru.
Dengan temuan kasus tersebut harus diperhatikan oleh semua pihak, tidak hanya pemerintah tetapi juga warga, khususnya yang memiliki anak 0-59 bulan, untuk melakukan pencegahan dan penanganan kasus baru.
"Ikhtiar harus kita lakukan agar kasus polio jangan ada lagi di Kabupaten Sukabumi. Maka dari itu pekan pemberian imunisasi polio harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran polio," katanya.
Baca juga: Ini Instruksi Bupati Sukabumi Tentang Bahaya Difteri
Untuk mencegah penyebaran polio ini, kata dia, seluruh pihak harus bersinergi dan berkolaborasi demi meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sehingga siap menyongsong 2035 Indonesia emas.
Pelaksana Tugas Kadis Kesehatan Kabupaten Sukabumi Ardiana Trisnawiana mengatakan Sub PIN Polio membutuhkan dua dosis lengkap yang akan dilaksanakan dalam dua putaran mulai 3 April secara serentak.
Putaran kedua dilaksanakan 15 Mei mendatang melibatkan para nakes dibantu para camat, forkopimcam dan TP PKK dengan sasaran sekitar 296 ribu anak.