Jakarta (Antara Megapolitan) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) masih mengusahakan agar pembalap Formula 1 Rio Haryanto tidak berhenti di tengah jalan akibat kekurangan dana.
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Gatot S Dewa Broto di Jakarta, Jumat, mengatakan jika kekurangan pembayaran dana ke Tim Manor Racing tidak dibayarkan pada tenggat waktu akhir Mei, Rio hanya dapat berlaga selama setengah musim.
"Totalnya kan itu sampai 21 sesi, jadi itu Rio hanya akan bisa 10 laga (kalau tidak dibayar). Kami akan berusaha maksimal agar Rio tidak berhenti di 10 sesi, kalau bisa sampai total akhir nanti," tutur dia.
Ia mengakui masih terdapat kendala dalam pendanaan untuk melunasi sisa kebutuhan dana untuk laga satu musim, meski terdapat dana bantuan.
Kementerian Pariwisata, ujarnya, telah memberi kepastian pada 14 Maret 2016 untuk membantu maksimal Rp5 miliar.
"Itu masih jauh dari harapan. Kemungkinan dari sumber lain akan kami usahakan," tutur Gatot.
Sementara dari Kemenpora, terakhir telah bertemu dengan Komisi X DPR untuk membicarakan kemungkinan bantuan, tetapi belum membuahkan hasil.
Selanjutnya Kemenpora berencana akan bertemu dengan Kemenpar dan Komisi X DPR untuk membahas lebih lanjut mengenai bantuan dana itu.
Untuk bisa turun di kejuaraan jet darat itu, Rio Haryanto harus berbekal dukungan dana yang besar, yakni 15 juta euro untuk bisa mendapatkan satu kursi di Tim Manor Racing.
Dari jumlah tersebut, yang telah dibayarkan 5,25 juta euro dari manajemen Rio Haryanto sebesar tiga juta euro dan 2,25 juta euro dari Pertamina.
Dengan demikian, dana yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan supaya bisa turun dalam satu musim adalah 9,75 juta euro.