Beijing (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri China menyebut Amerika Serikat (AS) menggunakan alasan "peretasan Tiongkok" untuk menjatuhkan sanksi sepihak terhadap sejumlah perusahaan negara Tirai Bambu tersebut.
"AS telah mempopulerkan apa yang disebut sebagai 'peretasan China' dan bahkan menggunakannya untuk menjatuhkan sanksi ilegal dan sepihak terhadap hak dan kepentingan China yang sah," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (6/1).
Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (Office of Foreign Assets Control atau OFAC) Kementerian Keuangan Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada Integrity Technology Group, Incorporated (Integrity Tech) yaitu perusahaan keamanan siber yang berpusat di Beijing sejak 3 Januari 2025.
Alasannya adalah karena perusahaan itu diduga berperan dalam beberapa insiden peretasan jaringan komputer di AS. Peretasan tersebut dikaitkan dengan kelompok Flax Typhoon yang disebut sebagai kelompok siber jahat dari China yang aktif sejak 2021 dan menargetkan infrastruktur penting AS.
"China telah menegaskan posisi kami lebih dari sekali. China selama ini dengan tegas menentang peretasan dan melawannya sesuai dengan hukum dan menjelek-jelekkan kami," tambah Guo Jiakun
Pelaksana Tugas Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan Bradley T. Smith mengatakan Kementerian Keuangan AS tidak ragu meminta meminta pertanggungjawaban pelaku kejahatan siber dan para pendukungnya yang menargetkan infrastruktur teknologi informasi milik Departemen Keuangan AS.
Baca juga: China terkejut serangan di New Orleans AS