Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengimplementasikan pendekatan deep learning di sekolah-sekolah yang memulai kembali proses pembelajarannya Senin ini, sambil menunggu kebijakan kurikulum dari pemerintah pusat.
Pembelajaran mendalam (deep learning) dalam pendidikan merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan jaringan neural buatan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dan mrmbantu siswa berpikir kritis, berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, menerapkan ilmu, dan berorientasi pemecahan masalah.
Deep learning dirancang untuk menguatkan pemahaman siswa melalui pendekatan mendalam dengan tujuan memberikan pengalaman belajar lebih berkesadaran (mindfull learning), bermakna (meaningfull learning), sekaligus menyenangkan (joyfull learning)
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman di Bandung Senin, mengatakan Jabar berkomitmen menjadi yang terdepan dalam penerapan pendekatan ini sebagai transisi sambil menunggu kajian Kurikulum Merdeka selesai.
"Kami sudah relatif mengetahui kondisi di lapangan dan Jabar berkomitmen terdepan dalam implementasi Deep Learning baik di SMA, SMP, SD dan semua jenjang pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama," ujar Herman.
Menurut Herman, dalam monitoring deep learning di SM Negeri Situraja Kabupaten Sumedang, siswa sudah memahami tiga pilar utama pendekatannya yakni pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menyenangkan.
"Saya monitor di hari pertama masuk sekolah ini dan mereka sudah mulai paham mengenai deep learning ini," ujarnya.
Pemprov Jabar terus memantau penerapan pembelajaran mendalam ke semua sekolah. Pemahaman tak hanya diberikan kepada para siswa namun juga untuk kepala sekolah dan para guru.