Surabaya (ANTARA) - Dua inovasi kesehatan berbasis digital milik Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) lolos ke The Sigma Theta Tau International Honor Society of Nursing (SIGMA) Asia Regional Conference 2025 di Hong Kong Polytechnic University.
Dua inovasi tersebut adalah Emo-Safe, aplikasi penguatan kesehatan mental remaja berbasis ketahanan keluarga, serta GENC (Generasi Emas, Cegah Stunting), platform pendamping ibu dengan anak di bawah dua tahun untuk mencegah stunting, khususnya di wilayah perdesaan.
“Terpilihnya Emo-Safe dan GENC menunjukkan bahwa riset keperawatan, kesehatan masyarakat, dan kecerdasan buatan bisa melahirkan solusi nyata untuk isu kesehatan mental remaja dan stunting,” ujar Direktur Eksekutif Research Center for Community Health and Artificial Intelligence (RECHAI) UMSurabaya Idham Choliq dalam keterangan diterima di Surabaya, Jawa Timur, Minggu.
Ia menambahkan bahwa tampil di forum internasional itu membuka peluang kolaborasi yang lebih luas.
“Kami ingin memperkaya fitur aplikasi dengan wawasan global dan memberi manfaat lebih besar bagi keluarga Indonesia,” katanya.
Wakil Rektor Bidang Riset, Kerjasama, dan Digitalisasi UMSurabaya Dr. Radius Setiyawan, M.A menegaskan kiprah pusat studi tersebut sebagai bukti keseriusan kampus dalam mendorong riset berdampak sosial.
“Visi kami bukan hanya menghasilkan inovasi, tetapi juga memastikan hasil riset bisa diterapkan secara nyata, baik nasional maupun global. Seluruh pusat studi, termasuk RECHAI, kami dukung penuh untuk terus menjawab tantangan masyarakat dengan pendekatan ilmiah,” ujar Radius.
Emo-Safe, salah satu inovasi yang lolos seleksi panitia SIGMA Asia 2025, dikembangkan untuk memperkuat kesehatan mental remaja melalui pendekatan ketahanan keluarga.
Aplikasi ini memuat fitur edukasi, pemantauan emosi, serta modul komunikasi interaktif untuk meningkatkan hubungan antara orang tua dan remaja.
Sementara itu, GENC (Generasi Emas, Cegah Stunting) dirancang untuk mendampingi ibu dengan anak di bawah dua tahun melalui panduan gizi, pengingat jadwal Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI), serta pemantauan tumbuh kembang anak yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat akar rumput, khususnya di perdesaan.
Kedua inovasi tersebut dinilai relevan dengan dua isu kesehatan utama yang menjadi perhatian global, yakni kesehatan mental remaja dan pencegahan stunting.
Keduanya juga menjadi contoh penerapan riset multidisiplin yang menggabungkan keperawatan, kesehatan masyarakat, serta teknologi kecerdasan buatan.
Dalam konferensi itu, Sekretaris RECHAI Vika Ramadhana Fitriyani dan peneliti Muhammad Fausi turut hadir sebagai peserta untuk membuka peluang penerapan inovasi kesehatan berbasis keluarga di lebih banyak wilayah.
Keikutsertaan mereka diharapkan semakin memperkuat posisi UMSurabaya dalam peta riset internasional serta meningkatkan kesempatan kerja sama riset lintas negara.
