Surabaya (ANTARA) - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menjadi tuan rumah konferensi tahunan Forum Komunikasi Dekan FISIP dan Ketua STISIP (FK-DISIP) Indonesia bertajuk ICoSPACS 2025.
“Kami sangat senang apabila perguruan tinggi mengadakan acara seperti ini, secara tidak langsung turut menghidupkan kota Surabaya,” kata Staf Ahli Wali Kota Surabaya Bidang Pembangunan Ekonomi, Agus Imam Sonhaji, saat menyampaikan sambutan mewakili Wali Kota Surabaya dalam pembukaan acara di kampus setempat, Rabu.
Agus menegaskan bahwa Pemerintah Kota Surabaya terbuka terhadap hasil riset dan pemikiran akademik, terutama dari perguruan tinggi yang bisa memperkaya kebijakan publik.
“Kami percaya bahwa kekuatan sebuah kota tidak hanya pada infrastruktur, tetapi juga pada kekuatan ide dan jejaring seperti yang dibangun melalui forum ini,” ujarnya.
Baca juga: Mahasiswa Untag Surabaya buat aplikasi prediksi cuaca tahunan antisipasi banjir
Konferensi internasional bertajuk The Fourth International Conference on Social, Politics, Administration and Communication Sciences (ICoSPACS 2025) ini mengusung tema “Nationalism Beyond Borders: Navigating Challenges of the Digital Era in Social and Political Sciences.”
Ajang ini berhasil menghimpun 96 paper ilmiah dari 55 institusi, terdiri atas 58 paper yang dipresentasikan secara daring dan 38 secara luring.
Peserta berasal dari dalam dan luar negeri, serta 50 di antaranya merupakan Dekan FISIP dan Ketua STISIP dari berbagai perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia.
Wakil Ketua Umum FK-DISIP Indonesia, Drs. Denny Ramadhany, menyampaikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan konferensi internasional ini.
“Kami sangat bersyukur ICoSPACS yang keempat ini dapat terselenggara dengan baik di tahun 2025 ini di Untag Surabaya,” katanya.
Baca juga: Universitas 17 Agustus Surabaya kukuhkan tiga guru besar baru
Ia menambahkan bahwa forum ini merupakan bagian penting dalam menjaga kesinambungan organisasi FK-DISIP, sekaligus sebagai ruang aktualisasi untuk memperbarui wawasan keilmuan sesuai dinamika zaman.
“Forum ini strategis untuk merespons isu-isu global di bidang sosial, politik, administrasi, dan komunikasi,” tuturnya.
Dekan FISIP Untag Surabaya, Dr. Ayun Maduwinarti, M.P., mengaku bangga dan bersyukur karena dipercaya menjadi tuan rumah ICoSPACS 2025.
“Kami merasa sangat terhormat menjadi bagian dari acara ini, yang menjadi wujud nyata sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah,” ujarnya.
Baca juga: Alumni Untag`45 bersatu selamatkan almamater
Menurut Ayun, tema tahun ini sangat relevan dengan tantangan era digital yang semakin kompleks dan tanpa batas.
“Batas-batas geografis mulai memudar oleh derasnya arus informasi secara global. Namun kita berharap acara seperti ini tetap menjadi pilar penting dalam menjaga stabilitas sosial dan politik,” tambahnya.
Salah satu dari enam plenary speaker, Dr. Abdul Aziz dari School of Arts and Social Sciences Monash University Malaysia, memaparkan risetnya mengenai diaspora Rohingya yang hidup tanpa kewarganegaraan dan menggunakan media sosial untuk membangun kewarganegaraan transnasional.
“Saya meneliti bagaimana komunitas terpinggirkan seperti diaspora dan pengungsi memanfaatkan platform digital sebagai sarana untuk inklusi identitas serta akses terhadap wacana kewarganegaraan,” ujar dosen asal Bangladesh tersebut.
