Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) mengajak warga setempat untuk terlibat aktif dalam mengelola sampah dari rumah masing-masing sehingga menjadikan lingkungan masyarakat bersih, sehat dan nyaman.
“Kami mengajak warga membangun budaya memilah sampah dari sumbernya sehingga membangun lingkungan yang bersih, sehat dan berkelanjutan,” kata Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat usai menerima bantuan 200 tong sampah dari PT Pelindo Regional 2 Tanjung Priok di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan budaya memilah sampah ini dapat diwujudkan dengan menyebarkan tong sampah pilah yang memudahkan warga dalam mengelola sampah dari rumah masing-masing.
Menurut dia, bantuan tong sampah ini merupakan wujud nyata komitmen dan kepedulian PT Pelindo dalam mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik di Jakarta Utara
Baca juga: Pantai Indah Kapuk wajib kelola sampah sendiri
Menurut dia, kolaborasi seperti ini menjadi langkah penting untuk mendorong Jakarta Utara menjadi lebih bersih dan lebih sehat.
Dirinya berharap semoga kerja sama yang baik ini terus terjalin dan menjadi inspirasi bagi pihak-pihak lain untuk bersama-sama menjaga dan merawat kota yang kita cintai ini.
“Mari kita bersama-sama membangun Jakarta Utara menjadi lebih sehat, indah dan nyaman,” kata dia
Sementara Plt Executive General Manager PT Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Yandri Tri Saputra menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari total 500 unit tong sampah pilah yang direncanakan.
“Untuk hari ini, kami serahkan 200 unit terlebih dahulu, sisanya sebanyak 300 unit, akan menyusul,” kata dia.
Ia mengatakan bantuan ini merupakan bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pelindo terhadap pengolahan sampah di Jakarta Utara.
Baca juga: DKI Jakarta Dinilai Gagal Kelola Sampah
“Kami juga telah menyelesaikan pembangunan taman di Artha Gading yang akan segera diserahkan ke Pemkot Jakarta Utara,” kata dia.
Sebelumnya Menteri Lingkungan Hidup RI/ Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan Jakarta Utara ditunjuk sebagai proyek percontohan dalam penanganan sampah nasional secara organik dengan cara menggunakan drum High-Density Polyethylene (HDPE) atau jenis plastik mudah didaur ulang.
"Penanganan sampah nasional secara organik yang berbasis komunitas, khususnya sektor hotel, restoran, dan kafe (Horeka)," kata dia saat menyerahkan bantuan drum High-Density Polyethylene (HDPE) komposter yang merupakan CSR PT Esa Maha Karya Tunggal kepada warga di Jakarta Utara.
Data yang dihimpun ANTARA menyebutkan, tren produksi sampah DKI Jakarta saat ini di angka sekitar 8.000 ton per hari karena pertumbuhan populasi dan aktivitas kota.
Padahal pada 2021–2023, rata-rata harian turun dari sekitar 7.234 ton menjadi 5.859 ton per hari pada 2023, berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
