Jakarta (ANTARA) -
Bau busuk yang muncul dari Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara, diduga berasal dari sampah yang menumpuk di lokasi pengolahan sampah tersebut.
“Hari ini katanya RDF tidak beroperasi lagi tapi bau busuk masih terasa sampai di sini. Tadi wartawan datang ke sini juga merasakan hal yang sama,” kata Ketua RT 18 Cakung Timur, Andre Maryono di Jakarta, Senin.
Hal itu, menurut dia, menyebabkan udara di kawasan tersebut tidak sehat dan berdampak pada warga yang tinggal di pemukiman penduduk di sana.
“Jarak perumahan saya sekitar 800 meter dari lokasi dan merasakan dampak. Di perumahan lain juga ikut merasakan hal yang sama,” kata Koordinator Forum Warga Shinano, Mahakam&Savoy JGC itu.
Dia mengajak Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk datang dan hadir langsung di perumahan ini agar dapat merasakan langsung dampak lokasi pengolahan sampah berkapasitas 2.500 ton tersebut.
“Jangan hanya datang ke RDF saja, tapi datang ke sini dan kalau perlu lakukan sidak,” kata dia.
Ia mengatakan, pihaknya masih menunggu jawaban dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait kelanjutan persoalan ini.
Pihaknya juga telah bersurat dan memohon audiensi langsung dengan gubernur untuk menyampaikan hal yang sebenarnya. "Kami khawatir gubernur hanya mendapat laporan yang baik-baik saja selama ini, padahal kondisi sudah memburuk,” kata dia.
Dia meminta agar RDF ini ditutup karena walaupun sudah melakukan serangkaian uji coba tapi hasilnya membawa dampak buruk bagi warga.
“Apa yang dirasakan hari ini sama dengan sewaktu uji coba di awal tahun lalu dan beberapa bulan setelah itu,” kata dia.
Baca juga: DLH DKI Jakarta sebut pengelolaan sampah RDF bisa kurangi mikroplastik
Baca juga: Pengangkut sampah ke RDF Rorotan perlu dievaluasi
Baca juga: DPRD DKI pastikan kembali alat penghilang bau di RDF Rorotan berfungsi optimal
