Jakarta (ANTARA) - Qatar memperingati National Day 2025 sebagai momentum untuk menegaskan arah kebijakan luar negeri negaranya yang berfokus pada diplomasi kemanusiaan dan peran aktif dalam mediasi konflik di tingkat global.
Pendekatan peringatan National Day 2025 atau hari berdirinya negara Qatar modern itu disebut telah memperkuat posisi dan reputasi Qatar di panggung internasional.
“Qatar terus memainkan peran aktif di panggung internasional, dengan menjadikan upaya kemanusiaan dan mediasi politik sebagai pilar utama kebijakan luar negerinya,” kata Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Qatar untuk Indonesia Al-Reem Hassan Al-Ibrahim saat menyampaikan sambutan pada peringatan Qatar National Day 2025 di Jakarta, Senin.
Ia menuturkan berbagai inisiatif yang dijalankan Qatar dalam penyelesaian konflik dan pencegahan pertumpahan darah di sejumlah kawasan dunia semakin menegaskan peran negaranya sebagai mediator yang kredibel.
Dalam konteks Timur Tengah, Qatar kembali menegaskan kecaman terhadap seluruh praktik Israel yang dinilai menjadikan Jalur Gaza tidak layak huni, melanggar gencatan senjata, memperluas permukiman, serta melakukan upaya untuk mengubah status quo di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Mengacu pada genosida di Gaza yang berlangsung selama dua tahun terakhir, Al-Ibrahim menyatakan sikap Qatar tetap konsisten dalam mendorong perlindungan warga sipil dan penegakan hukum internasional.
Di luar isu Palestina, Qatar juga terus melanjutkan upaya diplomatiknya untuk berkontribusi dalam penyelesaian berbagai krisis global, termasuk perang di Ukraina dan konflik di Afrika.
Baca juga: Qatarkecewa pelanggaran gencatan senjata Gaza
Baca juga: Qatar sebut Pakistan dan Afghanistan sepakati gencatan senjata
Baca juga: Qatar sebut rencana Trump untuk Gaza perlu dibahas
