Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Wilayah Sukadami di Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menjadi proyek percontohan atau pilot project nasional gerakan bersama desa dan kelurahan Siaga tuberkulosis (TB) sebagai upaya konkret menekan angka kasus penyakit tersebut melalui pendekatan komunitas.
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menyampaikan gerakan kolaboratif sebagai wujud keseriusan pemerintah menekan angka kasus TB dan Desa Sukadami dipilih karena dinilai berhasil menghadirkan sistem penanganan TB yang inovatif serta efektif di tingkat desa.
"Penurunan angka kasus TB merupakan program prioritas nasional. Harapannya, di tahun 2030, jumlah kasus dapat ditekan hingga 50 persen. Di Sukadami, selain pengobatan, upaya pencegahan dilakukan secara aktif, salah satunya melalui pelacakan kontak erat dan pengobatan pencegahan TB," katanya di Cikarang, Senin.
Baca juga: Pemkot Jaksel minta camat dan lurah tingkatkan jumlah "Kampung Siaga Tuberkulosis"
Dante turut menyoroti penting peran kader desa sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat. Di Sukadami, seluruh kader merupakan perempuan yang selama ini menjadi motor penggerak utama edukasi serta pendampingan pasien TB di wilayah itu.
Desa Sukadami juga mendapatkan apresiasi karena telah mengalokasikan dana desa untuk mendukung insentif kader kesehatan yang menjadi salah satu pendorong konsistensi gerakan bersama Desa Siaga TB ini.
Melalui pendekatan bermuatan lokal seperti program Masker TV (Masker, Edukasi, Rujukan TB) dan nilai-nilai 'Sajuta' (Sabar, Jujur, Tawakal), desa ini dianggap telah mampu mengintegrasikan nilai sosial dalam gerakan kesehatan.
"Yang dilakukan di Sukadami ini bisa menjadi contoh nasional. Bukan semata karena insentif, tetapi karena dedikasi kader yang bahkan sudah bekerja belasan tahun. Pemerintah desa menunjukkan keberpihakan kepada kader dengan memberikan penghargaan nyata," ucap dia.
Baca juga: Dinkes Kabupaten Bekasi canangkan Desa Siaga Bebas TB
Deputi II Kantor Staf Presiden Abetnego Tarigan menegaskan komitmen Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mempercepat pembangunan sektor kesehatan melalui penguatan pelayanan dasar di akar rumput.
"Program penanganan TB ini menjadi bagian dari pembangunan sosial yang berkelanjutan bersama program lain seperti gizi gratis dan sekolah layak," katanya.
Sementara itu, Wakil Menteri PPPA Veronika VT Tan menegaskan pelibatan perempuan dalam program kesehatan di tingkat desa merupakan langkah strategis dalam pembangunan sosial.
"Perempuan adalah penggerak utama di tingkat akar rumput, khususnya dalam isu kesehatan dan pendidikan anak. Kami mendukung penuh kolaborasi ini, karena dua per tiga penduduk Indonesia adalah perempuan dan anak. Artinya, mereka adalah penentu utama keberhasilan pembangunan sosial," katanya.
Baca juga: Jakarta Selatan tangani 4.423 pasien Tuberkulosis
Ia juga menyebut kehadiran kader-kader perempuan di Desa Sukadami mencerminkan sinergi yang kuat antara program kesehatan dengan pemberdayaan perempuan.
"Kalau ingin mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, maka libatkan perempuan sejak dari perencanaan. Desa Sukadami telah membuktikan bahwa ketika perempuan diberi ruang dan kepercayaan, hasilnya luar biasa," kata dia.
