Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Dedie A Rachim memastikan harga bahan pokok tetap stabil di kota hujan menjelang bulan Ramadhan 1446 Hijriah.
"Memang biasanya menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri ada kenaikan harga. Alhamdulillah, sekarang masih normal. Jangan sampai terjadi 'panic buying', belilah dan berbelanjalah sesuai kebutuhan saja," katanya di sela-sela aktivitasnya menjalani retret kepala daerah di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Rabu.
Ia mengungkapkan saat ini belum terlihat tanda-tanda adanya peningkatan permintaan komoditas dan bahan pokok. Tapi, ia mengingatkan perlunya mengantisipasi permintaan pasar menghadapi bulan Ramadhan.
"Beberapa komoditas yang rawan karena peningkatan permintaan seperti cabai, bawang, dan minyak goreng dapat memengaruhi harga pasar dan berdampak pada tingkat inflasi," ujar Dedie.
Baca juga: Pantau stok pangan jelang HBKN, Mentan turunkan satgas pangan
Berdasarkan hasil pemantauan oleh tim dari Pemerintah Kota Bogor di lapangan, harga dan ketersediaan bahan pokok masih relatif stabil, dan stoknya masih terbilang banyak di pasar.
Sementara Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Bogor Rahmat Hidayat menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas harga.
"Kita harus memastikan bahwa pasokan tetap aman dan harga tetap terkendali agar tidak membebani masyarakat," ujar Rahmat.
Baca juga: Harga daging dan cabai di Kota Bogor merangkak naik
Sebagai langkah mitigasi, Pemkot Bogor bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan menggelar berbagai program, termasuk Operasi Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah.
Selain itu, Rahmat menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar untuk mencegah praktik penimbunan bahan pokok.
"Kami akan terus memantau dan menindak tegas jika ditemukan pihak yang mengambil keuntungan dengan menaikkan harga secara tidak wajar," kata Rahmat menegaskan.