Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menilai, penggunaan energi hijau atau energi baru dan terbarukan lebih cocok untuk kebutuhan industri daripada untuk konsumsi rumah tangga.
“Dalam pandangan saya, energi hijau ini cocok untuk membiayai industri-industri yang melahirkan produk, yang kemudian harganya bisa kompetitif di pasar global,” ucap Bahlil dalam acara bertajuk “Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Tantangan dan Peluang di Era Baru” di Jakarta, Kamis.
Menurut Bahlil, energi hijau membutuhkan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan energi fosil.
Baca juga: Menteri ESDM peringatkan operator proyek LNG Blok Masela untuk segera mulai produksi
Baca juga: Menteri ESDM tegaskan diskon 50 persen tarif listrik tidak diperpanjang
Apabila energi hijau dipakai hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga, Bahlil meyakini akan terjadi pembengkakan biaya untuk memproduksi energi tersebut.
“Akan terjadi over-cost, bisa jadi membebani rakyat atau membebani subsidi pemerintah,” ucap Bahlil.
Sedangkan, anggaran untuk subsidi tersebut bisa digunakan untuk hal-hal lainnya yang juga menjadi perhatian pemerintah.
Oleh karena itu, menurut Bahlil, pengembangan energi baru dan energi terbarukan lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan industri.
Dalam kesempatan tersebut, Bahlil juga menyinggung mahalnya biaya gas apabila digunakan untuk menggantikan peran batu bara dalam pembangkit listrik.
Baca juga: Pembangunan industri LPG domestik kurangi impor
Berdasarkan kalkulasinya, Bahlil memperkirakan selisih keekonomian antara tarif listrik menggunakan batu bara dengan tarif listrik menggunakan gas yang mencapai triliunan rupiah, dengan harga gas yang lebih mahal.
“Gas itu sekitar Rp2.600 triliun lebih mahal ketimbang batu bara,” ucap Bahlil setelah memaparkan perhitungannya ihwal rencana penambahan kapasitas pembangkit listrik PLN sebesar 20 gigawatt (GW) hingga tahun 2040 yang berasal dari pembangkit gas.
Rencana tersebut merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk beralih dari bahan bakar fosil ke energi bersih.