Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Kelompok sadar wisata atau Pokdarwis di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meminta perbaikan akses penghubung menuju objek wisata kepada pemerintah daerah setempat agar lebih mudah dijangkau wisatawan.
"Jembatan Citarum menjadi langkah awal memperkuat sektor pariwisata. Namun, pembangunan akses penghubung menuju destinasi wisata juga perlu segera dilakukan," kata Ketua Pokdarwis Alibata Muaragembong Ahmad Qurtubi di Bekasi, Senin.
Ia mengapresiasi tuntas pembangunan Jembatan Citarum karena berdampak mempermudah akses masyarakat sekaligus memangkas waktu perjalanan namun pembangunan jalan penghubung juga penting bagi keberlanjutan sektor pariwisata setempat.
"Kami harap jalan akses segera diperbaiki. Ini penting untuk mendukung sektor pariwisata di Muaragembong, terutama menuju Pantai Beting dan Pantai Bungin," katanya.
Baca juga: Pokdarwis minta pemkab maksimalkan pengelolaan 6 wisata alam Muaragembong Bekasi
Saat ini akses darat dari Jembatan Citarum menuju destinasi wisata utama seperti Pantai Beting dan Pantai Bungin, masih minim fasilitas. Jalan yang ada dinilai tidak memadai dan sebagian besar transportasi umum hanya tersedia dalam bentuk perahu.
"Pembangunan jalan yang lebih baik sangat dibutuhkan. Selain mempermudah akses wisatawan, hal ini juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar," ucapnya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi Henri Lincoln menyebutkan pembangunan Jembatan Citarum yang sempat terhenti selama delapan tahun kini telah selesai dengan menghabiskan anggaran senilai Rp114 miliaran.
"Target kami supaya bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat. Memang pembangunan belum sempurna, masih butuh perapihan. Untuk anggaran sebesar Rp114 miliar," katanya.
Baca juga: Kembalinya kampung abrasi ke permukaan
Pemerintah daerah juga merencanakan pembangunan jalan sepanjang delapan kilometer untuk mendukung konektivitas wilayah. Namun, upaya tersebut menghadapi kendala pembebasan lahan.
"Kami berharap ada diskusi kondusif dengan pemilik lahan agar kesepakatan harga dapat tercapai dan proyek ini bisa berjalan lancar," katanya.
Henri menegaskan pembangunan infrastruktur ini merupakan bagian dari proyek strategis yang ditetapkan melalui Keputusan Bupati Bekasi dengan tujuan meningkatkan konektivitas antar wilayah, mempercepat mobilitas masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata.
"Dengan diresmikan jembatan tentu bisa mendongkrak roda perekonomian di wilayah Muaragembong dan sekitar, meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga karena akses akan lebih dekat," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi beri perhatian khusus pembangunan infrastruktur Muaragembong
Jembatan penghubung sepanjang 148 meter yang mulai diperbaiki sejak Maret 2024 lalu kini memiliki akses menuju Pantai Muarabungin, sebuah destinasi wisata yang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dari luar daerah.
"Jembatan ini mengarah ke Pantai Muarabungin, di sana banyak destinasi wisata menarik jadi seluruh masyarakat luar daerah pun bisa menikmatinya," kata dia.